Bisnis.com, JAKARTA— Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Selasa (20/4/2015), rupiah dibuka melemah 0,55% ke Rp12.964/US$. Pada Senin (20/4/2015), rupiah melemah 0,33% ke Rp12.893/US$.
Pada pk. 08:03 WIB, rupiah jadi melemah 0,63% ke Rp12.974/US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Simak lajunya mulai pembukaan hingga penutupan.
Rupiah hari ini kembali ke level Rp12.900 setelah diperdagangkan turun 0,48% ke Rp12.955 per dolar AS pada penutupan di pasar spot.
Rupiah masih melemah 0,47% ke Rp12.953/US$. Indeks dolar AS sempat menembus ke level 98, meski saat ini kembali ke 97,986 atau menguat 0,05%. “Dolar berhasil bangkit akibat kegagalan major currencies melanjutkan penguatan, pertanda belum ada perubahan tren. Memang, data ekonomi yang buruk menimbulkan keraguan the Fed bisa menaikkan suku bunganya Juni nanti. Di sisi lain, belum ada berita positif yang dapat digunakan untuk mengangkat mata uang lain,” kata Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (21/4/2015)
Rupiah terdepresiasi 0,50% ke Rp12.958 per dolar AS setelah sesi I BEI berakhir,
Rupiah melemah 0,47% ke Rp12.954/US$, sementara itu indeks dolar kembali menunjukkan tren penguatannya dengan menembus 98,025 atau naik 0,09%.
Mata uang Asia tenggara kompak melemah atas dolar AS. Rupiah memimpin pelemahan. dari data Bloomberg, baht Thailand melemah 0,08%, dolar Singapura (-0,15%), peso Filipina (-0,2%), ringgit Malaysia (-0,57%), dan rupiah melemah 0,49% ke Rp12.956/US$.
Rupiah masih tertekan setelah Bursa Efek Indonesia dibuka, melemah 0,43% ke Ro12.948 per dolar AS
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Selasa (20/4/2015), rupiah dibuka melemah 0,55% ke Rp12.964/US$. Pada Senin (20/4/2015), rupiah melemah 0,33% ke Rp12.893/US$. Pada pk. 08:03 WIB, rupiah jadi melemah 0,63% ke Rp12.974/US$.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (20/4/2015) atau Selasa pagi WIB (21/4/2015) menguat 0,43% ke 97,941.
“Rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.833-12.950 dengan kecenderungan melemah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.