Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDOFARMA (INAF) Tunjuk Danareksa Sekuritas Tangani Pelepasan Anak Usaha

PT Indofarma Tbk. menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamain emisi rencana pelepasan anak usahanya melalui skema private placement.
Indofarma tunjuk Danareksa Sekuritas sebagai penjamain emisi pelepasan anak usaha/ilustrasi
Indofarma tunjuk Danareksa Sekuritas sebagai penjamain emisi pelepasan anak usaha/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Indofarma Tbk. (INAF) menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamain emisi rencana pelepasan anak usahanya melalui skema private placement.

Sebelumnya, emiten farmasi pelat merah ini telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai pejamin emisi rencana private placement 20% saham PT Indofarma Global Medika (IGM). Namun, kesepakatan keduanya dibatalkan karena sampai batas waktu yang ditentukan investor asal Malaysia yang akan membeli IGM tidak kunjung merealisasikannya.

Sekretaris Perusahaan Indofarma Yasser Arafat mengatakan sebelum melakukan penjajakan dengan investor asal Malaysia, perseroan juga telah membuka pembicaraan dengan perusahaan asal Hong Kong. Namun, keduanya gagal menemui kesepakatan soal nilai transaksi.

“Kami juga sudah ditanya DPR kenapa rencana itu belum dilakukan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (21/4)

Kendati beberapa kali menemui jalan buntu, Yasser memastikan private placement IGM akan direalisasikan pada tahun ini. Pihaknya juga telah mengalihkan sasaran kepada perusahaan investasi lokal untuk menawarkan anak usahanya.

Dari pelepasan 20% saham IGM, Indofarma berharap bisa mengantongi dana segar US$20 juta. Hasil private placement ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Jika kesepakatan dengan investor lokal ini terealisasi, perseroan akan mendorong anak usahanya untuk initial public offering (IPO).

Selain berencana melepas anak usaha, emiten berkode INAF ini juga menjajaki rencana penerbitan saham baru alias right issue. Namun, Yasser menuturkan aksi korporasi tersebut tidak memungkinkan dilakukan di tahun ini. Menurut Yasser, right issue menjadi pertimbangan karena dianggap lebih murah ketimbang menerbitkan surat utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper