Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK Siap Catat Penguatan Mingguan Terbesar dalam 4 Tahun

Harga minyak terus bergerak naik setelah produksi minyak Amerika Serikat mencatatkan penurunan. Untuk pergerakan mingguan, harga minyak siap menguat terbesar dalam empat tahun terakhir.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak terus bergerak naik setelah produksi minyak Amerika Serikat mencatatkan penurunan. Untuk pergerakan mingguan, harga minyak siap menguat terbesar dalam empat tahun terakhir.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 9:07 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 1,18% mejadi US$56,04 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 1,31% menjadi US$63,14 per barel.

Sebelumnya, pada awal pekan harga minyak WTI berada di kisaran US$50, sedangkan harga minyak Brent berada di kisaran US$55.

Ric Spooner, analis CMC Markets, mengatakan pasar saat ini akan menunggu perkembangan penurunan produksi minyak Amerika Serikat (AS) selanjutnya pada pekan depan.

“Tapi, pasokan AS yang terus meningkat bisa jadi penahan penguatan harga minyak lebih lanjut ke depannya,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (17/4/2015).

Ariana Nur Akbar, analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan kondisi pasokan yang melimpah sudah mencapai titik jenuh. Permintaan dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia juga tumbuh yang membuat pasar berspekulasi pasokan minyak global siap menyusut.

“Lalu, pergerakan di bursa saham Asia juga positif yang diindikasi karena faktor positifnya harga komoditi energi. Jadi, khusus untuk harga minyak WTI kemungkinan bisa melesat ke level US$60 sampai US$65 pada akhir bulan ini,” ujarnya kepada Bisnis.

Adapun, harga minyak juga mendapatkan dukungan dari data Energy Information Adminitration (EIA). Kemarin, data EIA menunjukkan penurunan produksi minyak AS sebesar 0,21% menjadi 9,38 juta barel per hari, sedangkan pasokan minyak AS masih terus meningkat sebesar 0,26% menjadi 483,7 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper