Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai rupiah diestimasikan masih berkutat pada level Rp13.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pekan depan.
Kepala Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menilai mata uang Garuda lebih dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
"Dalam negeri masih sepi sentimen. Masih ada di kisaran Rp13.000," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Sabtu (11/4/2015).
Faktor eksternal akan mendominasi hingga awal bulan depan saat data perekonomian dalam negeri dirilis. Lukman mengatakan pasar juga menantikan keputusan terkait kebijakan moneter Bank Indonesia.
Menurutnya, BI berpotensi memangkas suku bunga acua atau BI rate mengingat inflasi relatif rendah. Jika hal itu terjadi, rupiah akan terdepresiasi meski hanya temporer. Adapun, dalam penutupan pasar pekan lalu, posisi rupiah tercatat menurun tipis menjadi Rp12.927,5 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel