Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Efisiensi, KRAS akan Pangkas Sejumlah Lini Usaha

Guna memacu pertumbuhan kinerja pada tahun ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mempersiapkan berbagai langkah efisiensi termasuk mengkaji perampingan lini bisnis perusahaan.
Karyawan PT Krakatau Steel menyelesaikan pembuatan pipa baja di sebuah pabrik di Cilegon, Banten, belum lama ini. PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menargetkan produksi baja sebesar 5,75 juta ton pada 2016 atau meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan saat ini, seiring dengan akselerasi produksi perseroan dan sejumlah perusahaan patungannya./Bisnis
Karyawan PT Krakatau Steel menyelesaikan pembuatan pipa baja di sebuah pabrik di Cilegon, Banten, belum lama ini. PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menargetkan produksi baja sebesar 5,75 juta ton pada 2016 atau meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan saat ini, seiring dengan akselerasi produksi perseroan dan sejumlah perusahaan patungannya./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Guna memacu pertumbuhan kinerja pada tahun ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mempersiapkan berbagai langkah efisiensi termasuk mengkaji perampingan lini bisnis perusahaan.

Direktur Utama Krakatau Steel (KRAS) Sukandar yang menggantikan Irvan K. Hakim, mengatakan ada beberapa kajian yang sedang dilakukan terkait rencana perampingan lini bisnis yang mempunyai kegiatan usaha yang tidak jauh berbeda.

"Misalnya perusahaan A pekerjaannya mengurus bagian jasa transportasi, perusahaan B juga mempunyai pekerjaan yang hampir sama. Ini kita satukan. Bahasa yang paling tepat adalah melakukan stream lining," papar dia usai Rapat Umum Pemegang Saham, Kamis (3/4/205).

Karena masih dalam proses, dia belum bisa menyebutkan perusahaan apa saja yang akan melebur dengan perusahaan lainnya. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, KRAS mempunyai 11 anak usaha dan 15 perusahaan asosiasi.

Sebagai informasi, terdapat anak usaha yang bergerak pada kegiatan usaha manufaktur baja profil dan tulangan yakni PT Krakatau Wijatama, yang mempunyai kegiatan usaha serupa dengan perusahaan asosiasi PT Krakatau Osaka Steel.

Perseroan juga memiliki beberapa usaha yang terkait dengan manufaktur baja, pengolahan limbah, dan jasa perdagangan, dengan spesifikasi tertentu. "Stream lining ini bisa beberapa cara. Bisa merger, surviving entity, atau kelompok usaha yang dimiliki holding. Semua tergantung kebutuhannya untuk apa," paparnya.

Kemudian, sambung Sukandar, KRAS akan menghentikan produksi di hulu. Dia menuturkan dengan membeli barang setengah jadi (slab atau plat) akan membuat harga menjadi lebih kompetitif. Perseroan akan melakukan pembelian kepada PT Krakatau Posco atau mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper