Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Tertekan Kesepakatan Nuklir Iran, Simak Penjelasannya

Iran kemungkinan menaikkan produksinya sebesar 500.000 barel per hari dalam 3-6 bulan setelah sanksi dicabut kalau kesepakatan soal program nuklir Iran tercapai.
Harga minyak bakal tertekan./
Harga minyak bakal tertekan./

Bisnis.com, JAKARTA— Iran kemungkinan menaikkan produksinya sebesar 500.000 barel per hari dalam 3-6 bulan setelah sanksi dicabut kalau kesepakatan soal program nuklir Iran tercapai.

Dengan demikian, harga minyak mentah dunia akan terus tertekan. Apalagi, cadangan minyak Iran yang siap dijual diperkirakan mencapai 30 juta barel, menurut Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (1/4/2015).

Sabtu lalu, Menteri Minyak Iran Bijan Namdar Zangeneh mengatakan negaranya siap menambah pasokan hingga 1 juta barel per hari ke pasar global. Harga juga tertekan di tengah ekspektasi cadangan minyak AS bakal mencetak rekor baru.

“Energy Information Administration (EIA) diperkirakan akan mengumumkan kenaikan 4,2 juta barel minggu lalu.  Dua minggu sebelumnya, cadangan minyak AS melonjak 8,1 juta barel menjadi 466,7 juta barel, tertinggi dalam 80 tahun,” menurut riset itu.

Dengan demikian tidak heran kalau minyak kembali anjlok hari ini di saat pasar menantikan hasil negosiasi nuklir Iran. Hasil negosiasi itu juga membuka peluang bertambahnya pasokan minyak global yang sudah berlimpah.

Seperti diketahui dari data Bloombrg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2015 pada perdagangan pagi ini dibuka melemah 0,11% pada posisi US$47,55 per barel. Pada pukul 07:35 WIB harga komoditas tersebut kembali melemah 0,61% ke posisi US$47,31 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk kontrak bulan yang sama pagi ini dibuka menguat 0,13% atau bergerak ke posisi US$55,18 per barel setelah kemarin melemah 2,1% atau berada di posisi US$55,11 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper