Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PGAS: Laba Bersih 2014 Turun 10%, Ini Alasan Manajemen PGN

Emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. membukukan laba bersih US$722,75 juta setara dengan Rp9,3 triliun pada 2014, merosot 10,15% dari tahun sebelumnya US$804,45 juta.
laba bersih PGN turun/ilustrasi
laba bersih PGN turun/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. membukukan laba bersih US$722,75 juta setara dengan Rp9,3 triliun pada 2014, merosot 10,15% dari tahun sebelumnya US$804,45 juta.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan penurunan laba bersih sepanjang tahun lalu diakibatkan oleh sejumlah faktor. Pada 2014, terdapat kenaikan beban pokok pendapatan 22,7% menjadi US$1,94 miliar dibandingkan periode sebelumnya US$1,58 miliar.

"Hal ini diakibatkan oleh peningkatan beban pengoperasian minyak dan gas," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/3/2015).

Dia mengatakan, selain peningkatan beban, juga adanya harga beli liquid natural gas (LNG) dan beban pengoperasian FSRU sejak November 2014 dan kenaikan harga beli gas dari pemasok mulai 1 April 2013.

Kondisi ekonomi global, sambungnya, juga mempengaruhi laba bersih PGN untuk periode 2014. Penguatan mata uang dolar AS ke mata uang Yen yang lebih rendah dibandingkan dengan penguatan tahun sebelumnya, berpengaruh terhadap selisih kurs yang berasal dari translasi kewajiban dalam mata uang Yen ke dolar AS.

Hal tersebut berdampak terhadap penurunan keuntungan selisih kurs dan laba perubahan nilai wajar derifatif non cash dari US$154,08 juta pada 2013 menjadi US$49,63 pada 2014.

Tidak hanya itu, kondisi harga pasar minyak dunia juga mempengaruhi laba bersih perseroan pada 2014. Terlebih pada kinerja entitas anak PT Saka Energi Indonesia.

"Hal ini berdampak pada penurunan nilai aset minyak dan gas sebesar US$34,66 juta," paparnya.

Laporan keuangan PGN menyebutkan, pendapatan bersih mencapai US$3,4 miliar pada 2014 dari sebelumnya US$3 miliar. Laba kotor mencapai US$1,46 miliar dari US$1,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper