Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dianggap Masih Tinggi, Permintaan Emas Dubai Anjlok

Permintaan emas di Dubai turun setelah terjadi aksi jual karena harga emas bergerak menguat sepanjang bulan lalu. Bahkan, pada bulan ini harga emas di Dubai diberikan potongan harga untuk menarik minat pasar.
Emas/JIBI-Nurul Hidayat
Emas/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, DUBAI – Permintaan emas di Dubai turun setelah terjadi aksi jual karena harga emas bergerak menguat sepanjang bulan lalu. Bahkan, pada bulan ini harga emas di Dubai diberikan potongan harga untuk menarik minat pasar.

Panizzuti, Kepala Penjualan dan Pengembangan Bisnis MKS PAMP Group, mengatakan tidak ada permintaan emas fisik yang signifkan di Dubai.

“Bahkan, harga emas di sini sampai didiskon US$1,2 per ounce karena permintaan yang amat melambat,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (9/2/2015).

Saat harga emas bergerak menguat menuju lima bulan terakhir, minat pembelian dari sektor industri dan ritel meningkat sekitar 3%, tapi ketika harga dianggap sudah tinggi pada pertengahan Januari kemarin, penjualan langsung melonjak 10% di sisa bulan tersebut.

Tauhid Abdullah, Ketua Dubai Gold & Jewellery Group, mengatakan Meskipun pada bulan lalu permintaan turun, tapi pada bulan ini permintaan kemungkinan naik lagi seiring harga yang mulai jatuh.

Dia memperkirakan harga emas pada tahun ini akan berada di kisaran US$1.100 sampai US$1.300 per ounce, sedangkan target penjualan emas di Dubai diperkirakan senilai US$4,08 miliar ounce atau sekitar 10 metrik ton.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 11:58 WIB, harga emas Gold Spot naik 0,26% menjadi US$1.237 per troy ounce atau Rp504.306 per gram, sedangkan harga emas Antam turun 1,97% menjadi Rp545.000 per gram.

Saat harga emas bergerak menguat menuju lima bulan terakhir, minat pembelian dari sektor industri dan ritel meningkat sekitar 3%, tapi ketika harga dianggap sudah tinggi pada pertengahan Januari kemarin, penjualan langsung melonjak 10% di sisa bulan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper