Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma Patok Rupiah di Rp12.000

Kendati sejumlah analis memprediksi rupiah berpotensi berada di level Rp12.500 per dolar AS, PT Kalbe Farma Tbk. justru masih menggunakan acuan nilai tukar di Rp12.000.
Kalbe Farma/kalbe.co.id
Kalbe Farma/kalbe.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati sejumlah analis memprediksi rupiah berpotensi berada di level Rp12.500 per dolar AS, PT Kalbe Farma Tbk justru masih menggunakan acuan nilai tukar di Rp12.000.

Sekretaris Perusahaan dan Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius mengatakan pelemahan mata uang rupiah memang menjadi salah satu hambatan perseroan yang masih bergantung pada impor bahan baku.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan emiten berkode KLBF ini akan merevisi nilai tukar yang telah dipatok tersebut.

“Proses bujet 2015 sudah dimulai sejak Agustus 2014, di mana saat itu rupiah belum selemah hari ini,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (2/2/2015).

Vidjongtius menambahkan saat ini perseroan tengah bersiap melakukan aktivitas impor bahan baku. Pasalnya, persediaan perseroan akan habis pada Maret 2015. Guna mengantisipasi depresiasi rupiah, perseroan memilih menempuh strategi dengan menyiapkan modal kerja dalam bentuk valuta asing.

Menurutnya, penyediaan modal kerja valas ini merupakan salah satu kebutuhan wajib bagi Kalbe Farma. Jumlahnya setiap tahun mencapai US$40 juta-US$50 juta. Dengan demikian, perseroan berharap bisa mengurangi dampak pelemahan mata uang lokal tersebut.

Selain dengan menyiapkan modal kerja berdenominasi dolar AS, perseroan juga memiliki opsi mengerek harga jual produk. Kendati demikian, opsi ini belum akan direalisasikan dalam waktu dekat karena masih dalam tahap kajian.

KLBF juga mengupayakan efisiensi operasional dan peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper