Bisnis.com, JAKARTA -- Dolar AS diproyeksikan terus menguat di tengah disparitas kebijakan antara Federal Reserve (the Fed) dengan bank sentral negara maju lainnya.
"Biarpun dolar melemah, tapi yang lain juga lebih lemah bahkan yang biasanya menguat juga kini mulai lemah," kata Kepala Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong, Sabtu (31/1/2015).
Dia menambahkan, prospek penguatan suku bunga AS atau fed funds rate dan perbaikan ekonomi Negeri Paman Sam itu masih menjadi penggerak utama greenback melawan mata uang lainnya.
Bahkan, Lukman memandang dolar masih akan mengungguli major currencies lainnya.
Pengetatan moneter di AS memang sangat kontras dengan kebijakan pelonggaran moneter habis-habisan yang ditempuh sejumlah bank sentral negara maju, utamanya Bank of Japan (BoJ) dan European Central Bank (ECB).
BoJ dan ECB menggelontorkan stimulus moneter demi menggenjot pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing.
Sementara itu, pada penutupan pasar pekan ini dolar menguat hampir terhadap seluruh mata uang utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
