Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setoran Dividen 4 BUMN Ini Digenjot

Pendapatan bagian laba BUMN kepada pemerintah atau dividen yang disetorkan oleh 4 perusahaan raksasa pelat merah diperkirakan meningkat dan 5 perusahaan lainnya diperkirakan turun pada tahun ini.

 

Bisnis.com, JAKARTA--Pendapatan bagian laba BUMN kepada pemerintah atau dividen yang disetorkan oleh 4 perusahaan raksasa pelat merah diperkirakan meningkat dan 5 perusahaan lainnya diperkirakan turun pada tahun ini.

Berdasarkan data milik anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang diperoleh Bisnis, dividen yang diperkirakan meningkat itu berasal dari PT Pertamina (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero), PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Pertamina, misalnya, diperkirakan menyetor dividen Rp9,6 triliun pada tahun ini atau meningkat 1% dibandingkan dengan Rp9,5 triliun pada 2013, BRI diperkirakan menyetor Rp4,4 triliun atau meningkat 25% dibandingkan dengan Rp3,5 triliun pada 2013.

Selain itu, perusahaan asuransi sosial Jasa Raharja diperkirakan menyetor Rp1,2 triliun atau meningkat 39% dibandingkan dengan Rp0,9 triliun pada 2013 dan Pupuk Indonesia diperkirakan menyetor Rp1,6 triliun atau meningkat 14% dibandingkan dengan Rp1,4 triliun pada 2013.

Sementara itu, dividen yang diperkirakan turun berasal dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Persero), PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Persero), PT Semen Indonesia Tbk. (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (Persero).

Telkom, misalnya, diperkirakan menyetor dividen Rp5,2 triliun atau turun 2% dibandingkan dengan Rp5,3 triliun pada 2013, PGN diperkirakan menyetor Rp2,5 triliun atau turun Rp2,9 triliun pada 2013 dan Semen Indonesia diperkirakan menyetor Rp1,2 triliun atau turun 1% dibandingkan dengan Rp1,23 triliun pada 2013.

Di sisi lain, BNI diperkirakan menyetor Rp1,5 triliun atau turun 1,6% dibandingkan dengan Rp1,6 triliun, Bank Mandiri diperkirakan menyetor Rp3,1 triliun atau turun 3% dibandingkan dengan Rp3,2 triliun pada 2013.

Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diperkirakan akan menyetor dividen Rp2,8 triliun pada. Pada 2013, perusahaan itu tidak membayar dividen karena mengalami kerugian yang cukup besar.

Sebagai gambaran, 10 perusahaan di atas adalah BUMN yang memiliki laba terbesar pada 2013. Enam di antaranya yaitu BMRI, PGAS, BBRI, BBNI, SMGR dan TLKM telah melantai di Bursa Efek Indonesia.

Dimintai konfirmasinya, Sekretaris Perusahaan BBRI Budi Satria mengatakan pihaknya belum mengetahui mengenai target dividen pada 2015 tersebut. “Tidak ada target dividen. Besarannya ditentukan kementerian,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (27/1/2015).

Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto mengatakan pihaknya juga belum mengetahui mengenai angka target dividen itu. Menurutnya, penyetoran dividen kepada pemegang saham harus menunggu hasil RUPS yang akan dilaksakan pada April 2015.

Manajemen SMGR sendiri berencana mengusulkan rentang besaran dividen yang dibayarkan sebesar 30%-40% dari laba perseroan. “Dividen dibagi untuk pemerintah 51%, publik [investor] 49%,” katanya.

Di tempat lain, Direktur Utama BBNI Gatot Suwondo berpendapat penurunan setoran dividen BUMN akan lebih memiliki multiplier effect lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan infrastruktur melalui APBN.

Sebagai contoh, penahanan dividen sebesar Rp1 triliun dapat berdampak terhadap leverage kredit BNI sebesar Rp8,8 triliun-Rp10 triliun yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru dan menurunkan angka kemiskinan.

Pemerintah sendiri berencana memangkas pendapatan bagian laba BUMN yang menjadi bagian dari pendapatan negara bukan pajak menjadi Rp34,956 triliun dalam Nota Keuangan APBN-P 2015 dari Rp44 triliun dalam APBN 2015.

Pemerintah menjelaskan dividen BUMN itu diturunkan seiring kebijakan penurunan dividend payout ratio (DPOR) untuk beberapa BUMN yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan DPOR BUMN pada tahun ini sebesar 5%-40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper