Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VALE INDONESIA (INCO) Bangun Dua Smelter Rp50 Triliun

Untuk membangun dua unit pengolahan hasil tambang atau smelter, PT Vale Indonesia Tbk. menganggarkan dana total US$4 miliar setara dengan Rp50 triliun dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.
Pabrik smelter. Vale Indonesia bangun dua pabrik Rp50 Triliun
Pabrik smelter. Vale Indonesia bangun dua pabrik Rp50 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk membangun dua unit pengolahan hasil tambang atau smelter, PT Vale Indonesia Tbk. menganggarkan dana total US$4 miliar setara dengan Rp50 triliun dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan rencana investasi tersebut akan terbagi ke dalam dua proyek besar yang akan digarap perseroan secara bertahap.

"Dana US$4 miliar itu total grand plan untuk Sorowako dan green field, perlu waktu tahunan," ungkapnya di sela-sela 5th Corporate Treasury & CFO Summit Indonesia di Grand Hyat Hotel Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Investasi tersebut digelontorkan setelah perusahaan asal Brasil itu memperoleh perpanjangan kontrak karya dari pemerintah hingga 2045. Manajemen akan mengajukan perpanjangan operasi kontrak pertambangan pada 2043, dua tahun sebelum usai.

Emiten berkode saham INCO tersebut mendapatkan wilayah konsesi sebesar 118.435 hektar dari sebelumnya 190.510 Ha. Manajemen juga sanggup membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian hilir, perluasan tambang, optimalisasi tambang dan investasi infrastruktur di Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.

Kemudian, amandemen kontrak karya juga memuat pemberlakuan iuran tetap, iuran produksi (royalti), pajak penghasilan (PPh), bea materai, bea masuk, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak daerah dan retribusi daerah, dan bea balik nama secara prevailing, dan royalti meningkat menjadi 2% atas penjualan nikel matte dan 3% apabila harga nikel berada di atas US$21.000 per ton.

Selain itu, dua tahun sebelum berakhirnya kontrak, INCO dapat mengajukan permohonan izin usaha untuk jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang selama periode 1x10 tahun. INCO diminta untuk melakukan divestasi seluruhnya sebesar 40% dari sahamnya kepada peserta Indonesia pada 2019, termasuk 20% saham publik yang telah ada saat ini sejak 1990.

Febriany mengungkapkan, anggaran sebesar US$4 miliar itu akan terbagi dua bagian yang akan dibangun sebagai proyek tahun jamak atau multiyears. Masing-masing sebesar US$2 miliar untuk Sorowako dan Pomalaa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper