Bisnis.com, JAKARTA- Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka melemah 0.05% ke Rp12.465/US$.
Pada Jumat (23/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.459 atau menguat 0,22%.
Bagaiamana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah turun 0,39% ke Rp12.507 pada penutupan
Rupiah turun 0,43% ke Rp12.513 di pasar spot pada pukul 13.24 WIB
Rupiah turun 0,59% ke Rp12.532 pada jeda siang di BEI
Rupiah masih bertahan di atas Rp 12.500/US$, sementara itu yen bertahan menguat 0,18%. Rupiah melemah 0,58% ke Rp12531/US$.
Kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar AS melemah 0,59% ke Rp12.517/US$.
Rupiah melemah 0,5% ke Rp12.521/US$. “Kemenangan Syriza diperkirakan menyingkirkan sentimen positif yang muncul setelah pertemuan ECB di tengah minggu lalu. Situasi di Zona Euro memberikan tekanan terhadap euro, sehingga penguatan dolar akan memicu pelemahan mata uang global terhadap dolar termasuk rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (26/1/2015).
mata uang di Asia tenggara cenderung melemah, hanya peso Filipina yang menguat 0,22%. Lainnya melemah, yaitu dolar Singapura (0,01%), ringgit Malaysia 0,15%, baht Thailand (0,02%), rupiah (0,5%).
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka melemah 0.05% ke Rp12.465/US$. Pada Jumat (23/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.459 atau menguat 0,22%.
Ineks dolar AS cetak level tinggi baru di angka 95, yen Jepang dan euro masih lanjutkan penguatannya. Dari data Bloomberg, yen menguat 0,27% ke 117,45, dan euro menguat 0,52% ke 1,1146.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari, Senin (26/1/2015) dibuka naik 0,57% ke 95,299.
“Rupiah berada di atas target level resisten 12.447,” kata Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada dalam risetnya.
Akhir pekan rupiah menguat 0,22%, dan diprediksi lanjutkan kenaikkannya pada Senin.“Masih adanya sentimen positif diharapkan mampu membawa rupiah untuk dapat bertahan di zona positifnya namun tetap perlu mewaspadai setiap potensi perubahan,” kata Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada dalam risetnya yang diterima hari ini, Sabtu (24/1/2015).