Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Diprediksi Tertekan, Investor Lari ke Dolar dan Saham

Kontrak emas Februari 2015 di pasar COMEX diperdagangkan turun 0,28% ke US1.297 per troy ounce atau sekitar Rp520.136 per gram pada pukul 14.12 WIB.
 Emas/
Emas/

Bisnis.com, JAKARTA— Aliran modal ke pasar saham akan menekan pergerakan harga emas hari ini. Pasar saham kembali bergairah usai pengumuman stimulus moneter Bank Sentral Eropa.

Kontrak emas Februari 2015 di pasar COMEX diperdagangkan turun 0,28% ke US1.297 per troy ounce atau sekitar Rp520.136 per gram pada pukul 14.12 WIB.

Analis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan hari ini harga emas terkoreksi usai menguat pasca pengumuman stimulus moneter Bank Sentral Eropa (ECB).

Koreksi tersebut didorong oleh aliran modal dari pasar komoditas emas ke dolar AS dan bursa saham. Indeks dolar AS pada pukul 14.07 WIB naik rekor tertinggi sepanjang 2015, yaitu di level 94,37.

“Sejak pagi tadi, harga emas kembali mengalami koreksi. Penguatan dolar AS dan kembalinya pasar ke bursa saham mendorong koreksi harga emas ini,” kata Ariston dalam rilis yang diterima bisnis.com, Jumat (23/1/2015).

Dia memprediksi emas bisa melemah hingga kisaran US$1.284—1.288 jika pergerakan komoditas tersebut turun melewati US$1.292. Namun, emas juga bisa menguat kembali ke kisaran US$1.307 jika berhasil naik melewati US$1.300.

Ariston mengatakan fakto yang bisa berpengaruh pada pergerakan harga emas hari ini adalah indeks manufaktur jasa Eropa dan data penjualan rumah AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper