Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Indonesia Investasi Pembangkit Listrik Rp8 Triliun

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk siap menggelontorkan dana sekitar Rp5 triliun-Rp8 triliun untuk investasi pembangkit listrik.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Semen Indonesia (Persero) Tbk siap menggelontorkan dana sekitar Rp5 triliun-Rp8 triliun untuk investasi pembangkit listrik.

Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan perseroan bencana mengembangkan pembangunan pembangkit listrik di Tuban.

Hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi yang dilakukan perseroan. Menurutnya, saat ini Semen Indonesia sudah memiliki pembangkit listrik sendiri di pabrik semen di Tonasa, Sulawesi Selatan dengan kapasitas 100 mega watt (MW).

“Yang tarif di Tonasa itu Rp800-Rp900 per kWh, lebih murah dibandingkan dengan listrik yang dibeli PLN. Kalau di Tuban memiliki pembangkit listrik, akan menghemat lebih banyak,” kata Yani usai acara rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (23/1).

Berbeda dengan pembangkit listrik yang ada di Tonasa, rencana pembangunan pembangkit listrik di Tuban ini akan berkapasitas 200 MW.

Adapun, investasinya juga cukup besar, yakni sekitar Rp5 triliun-Rp8 triliun. Rencananya, emiten dengan kode saham SMGR ini baru akan memulai proses pembangunan pada 2016 lantaran masih dibutuhkan beberapa persiapan.

“Untuk pembangunannya dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun-3 tahun sampai dengan selesai,” tambahnya.

Lokasi Tuban sendiri dipilih lantaran pabrik semen di Tuban itu merupakan yang paling besar di antara pabrik semen perseroan lainnya. Selain itu, juga lantaran konsumsi terbesar juga ada di sana, yakni mencapai 60%.

Dia berharap, dengan adanya pembangkit listrik ini, selain bisa menghemat biaya produksi juga bisa dijadikan penghasilan. “Bisa kerjasama dengan PLN (PT Perusahaan Listrik Negara Persero) untuk disalurkan ke industri di Tuban.

Ini bisa jadi penghasilan tambahan. Dulu beli di PLN masih murah, sekarang lebih baik punya sendiri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper