Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI RESOURCES (BUMI) Bidik Produksi Batubara Melonjak 20,48%

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membidik target produksi batubara pada tahun ini dapat tumbuh 20,48% menjadi 100 juta metrik ton dari sebelumnya 83 juta metrik ton.
Tambang batu bara/Antara
Tambang batu bara/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membidik target produksi batubara pada tahun ini dapat tumbuh 20,48% menjadi 100 juta metrik ton dari sebelumnya 83 juta metrik ton.

Dileep Srivastava, Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan penurunan harga batubara yang terus menurun membuat perseroan berupaya melakukan optimalisasi biaya dan program efisiensi. Perseroan juga memaksimalkan penjualan.

"BUMI siap menghadapi kondisi menguatnya pasar batubara yang bisa terjadi setiap waktu ke depan. Kapasitas produksi saat ini mencapai 100 juta ton pada 2015," ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (21/1/2015).

Dia menyebutkan hingga kuartal III/2014, terjadi penurunan pendapatan sebesar 17,42% secara year-on-year menjadi US$2,18 juta. Sementara, nilai aset eksplorasi dan evaluasi juga menunjukkan kerugian US$69,24 juta dari kuartal III/2014.

Kendati demikian, BUMI berhasil membukukan laba bersih sebesar US$13,31 juta atau membaik dari posisi setahun sebelumnya yang tercatat rugi bersih US$377,51 juta. Hal ini antara lain disebabkan oleh laba pelepasan investasi pada entitas anak senilai US$949,52 juta.

Selisih kurs juga berbalik positif dengan keuntungan sebesar US$321.237, dari kuartal III/2013 yang merugi US$119,56 juta.

Akan tetapi, penjualan batubara pada periode tersebut meningkat 9% menjadi 64 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 58,6 juta ton.

Harga jual rerata merosot 19% menjadi US$54/ton selama periode Januari-September 2014 dari sebelumnya US$66,8/ton. Laba kotor merosot 25% menjadi US$420,2 juta dari sebelumnya US$557,6 juta.

"Lagi-lagi lantaran harga jual yang lebih rendah dan penyesuaian atas harga saham Kaltim Prima Coal yang lebih rendah. Namun, sebagian diimbangi oleh rasio pengupasan yang lebih rendah dan volume penjualan yang lebih tinggi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper