Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHT ISSUE: ADHI, BMRI & WSKT Menghijau, Saham ANTM Terperosok

Rencana penerbitan saham baru (right issue) emiten pelat merah membuat harga saham ADHI, BMRI dan WSKT mengalami peningkatan. Tetapi sebaliknya, saham ANTM justru terperosok memerah.
Rencana penerbitan saham baru (right issue) emiten pelat merah membuat harga saham ADHI, BMRI dan WSKT mengalami peningkatan. /JIBI
Rencana penerbitan saham baru (right issue) emiten pelat merah membuat harga saham ADHI, BMRI dan WSKT mengalami peningkatan. /JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Rencana penerbitan saham baru (right issue) emiten pelat merah membuat harga saham ADHI, BMRI dan WSKT mengalami peningkatan. Tetapi sebaliknya, saham ANTM justru terperosok memerah.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (20/1/2015), saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tercatat melonjak paling tinggi ketimbang tiga emiten lain. WSKT melompat 0,69% atau 10 poin menjadi Rp1.455 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (19/1/2015).

Bahkan, sepanjang perdagangan pada hari tersebut, saham WSKT sempat menyentuh harga tertinggi Rp1.480 per lembar dengan harga terendah Rp1.445 per saham. Kapitalisasi pasar WSKT tercatat mencapai Rp14,2 triliun dengan harga pembukaan Rp1.450 per saham.

Kontraktor BUMN berikutnya yang mendapatkan PMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menempati posisi kedua kenaikan harga saham. ADHI tercatat meningkat hingga 0,58% atau 20 poin menjadi Rp3.485 per saham pada perdagangan hari yang sama.

Saham ADHI sempat menyentuh harga tertinggi pada angka Rp3.540 per lembar dan Rp3.475 menjadi harga penjualan terendah. Kapitalisasi pasar ADHI mencapai Rp6,3 triliun dengan harga pembukaan pada hari tersebut sebesar Rp3.475 per lembar.

Satu-satunya emiten bank pelat merah yang meraih PMN dari pemerintah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saham BMRI tercatat menghijau naik 0,23% atau 25 poin pada perdagangan awal pekan ini menjadi Rp10.725 per lembar.

Harga saham BMRI sempat menyentuh level tertinggi Rp10.900 per lembar dengan harga paling rendah mencapai Rp10.650 per saham. Kapitalisasi pasar BMRI tercatat mencapai Rp250,2 triliun dengan harga pembukaan pada hari yang sama mencapai Rp10.650 per lembar.

Sebaliknya, harga saham emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. justru terperosok memerah. Pada perdagangan saham di hari tersebut, ANTM terkoreksi hingga 0,47% atau 5 poin menjadi Rp1.050 per lembar.

Padahal, saham ANTM sempat menyentuh harga tertinggi pada level Rp1.075 per lembar dengan harga terendah Rp1.045 per lembar. Kapitalisasi pasar ANTM mencapai Rp10 triliun dengan harga pembukaan perdagangan mencapai Rp1.060 per lembar.

Seperti diketahui, empat emiten pelat merah tersebut bakal right issue dengan proyeksi perolehan dana segar mencapai masing-masing ANTM senilai Rp10,77 triliun, BMRI senilai Rp9,3 triliun, WSKT senilai Rp5,3 triliun dan ADHi senilai Rp2,74 triliun.

Pemerintah menyuntikkan modal melalui PMN kepada empat emiten BUMN tersebut sebesar Rp17,5 triliun. Masing-masing meraih PMN sebesar Rp7 triliun untuk ANTM, senilai Rp5,6 triliun untuk BMRI, senilai Rp3,5 triliun untuk WSKT, dan senilai Rp1,4 triliun bagi ADHI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper