Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Saham Global 2015

Sejumlah analis mengemukakan prediksi mengenai pasar saham global pada 2015.nn
Emiten biotek akan mengawali 2015 dengan sejumlah tantangan berat. /Bisnis.com
Emiten biotek akan mengawali 2015 dengan sejumlah tantangan berat. /Bisnis.com

Bisnis.com, SAN FRANCISCO - Sejumlah analis mengemukakan prediksi mengenai pasar saham global pada 2015.

Nasdaq Composite Index diperkirakan menembus level 5.000 dan saham emiten berbasis biotek dan teknologi akan berguguran.

Satu yang mengejutkan, saham Apple Inc. yang selama ini menjadi rebutan investor hingga menjadi emiten paling bernilai se-Amerika Serikat diprediksi akan mengalami tren menurun.

Pasca kematian pendirinya Steve Jobs, Apple yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar senilai US$663 miliar diprediksi semakin tidak memikat.

Kim Forrest, Vice President dan Analis Senior Fort Pitt Capital Group, menyebutkan produk terakhir Apple Inc. yakni iWatch tidak cukup mendongkrak pasar.

"Saya melihat perusahaan ini tidak lagi mengeluarkan produk yang super top seperti sebelumnya. Jam [iWatch] itu bukanlah ide yang bagus dan menghilangkan sisi mistik Apple," ungkapnya, Minggu (28/12/2014).

Di sisi lain, Nasdaq yang menjelang tutup tahun masih bergerak di kisaran 4.800 diramalkan mengalami tahun yang fluktuatif karena beragamnya tantangan domestik dan global.

Managing Director Raymond James & Associates Jeffrey Saut menuturkan level 5.000 bukanlah hal yang sulit. Dia meyakini Nasdaq akan kembali menembus kisaran tersebut seperti yang pernah dicapai pada Maret 2000.

Saut menambahkan kemungkinan Nasdaq bahkan bisa melampaui level pada tahun 2000 tersebut. Untuk mencapai level 5.000, Nasdaq butuh kenaikan sampai 4% dan 7% jika ingin memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Berkebalikan dengan Saut, Chief Investment Officer BMO Private Bank Jack Ablin pesimis Nasdaq akan kembali ke level tersebut. Pasalnya, tambah Ablin, belum ada emiten yang secara fundamental mampu mengerek optimisme pasar melampaui resesi global.

Analis menyebutkan emiten biotek akan mengawali 2015 dengan sejumlah tantangan berat setelah Gilead Sciences mengalami masalah penanganan hepatitis C pada 22 Desember 2014 lalu.

Sepanjang 2014, bahkan sebelum kasus Gilead, saham-saham sektor ini termasuk yang paling banyak menderita aksi jual. "Saya rasa saham-saham [emiten] biotek termasuk yang terlalu mahal. Tapi saya rasa akan ada gebrakan antara 3-5 tahun dari korporasi sektor ini. Kita tunggu," ujar Raymond James, Analis Senior Raymond James & Associates.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper