Bisnis.com, JAKARTA— Meski masih dibayangi oleh tren bearish menyusul sinyal kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate yang kian kuat, pekan depan emas diproyeksikan tidak akan bergerak banyak.
“Tapi untuk emas pekan depan masih stagnan di kisaran US$1.100 per troy ounce meski saya melihat akan tetap lemah,” kata Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim pada Bisnis.com, Sabtu (27/12/2014).
Pada penutupan perdagangan pekan ini kontrak emas di Commodity Exchange (Comex) tercatat menguat 1,86% menjadi US$1.195,30 per troy ounce. Adapun, emas spot tercatat menguat 1,89% ke level US$1.196 per troy ounce.
Kenaikan ini dipicu oleh spekulasi bahwa Bank Sentral China akan menggelontorkan stimulus untuk memastikan ketahanan perekonomiannya. Jika hal itu direalisasikan pasar memprediksi permintaan emas pun akan meningkat mengingat China adalah konsumen terbesar di dunia
BACA JUGA:
Pasar Klewer Solo Terbakar
Rupiah Diperkirakan Masih Melemah Awal Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel