Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah Tertekan Data Ekonomi AS

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu atau Kamis pagi WIB (25/12/2014), tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat.

Bisnis.com, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu atau Kamis pagi WIB (25/12/2014), tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari berakhir turun US$4,5 atau 0,38%, menjadi menetap di US$1.173,50  per ounce.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu, lebih lanjut mendukung pandangan bahwa ekonomi AS mengaum hidup kembali.

Dalam pekan yang berakhir 20 Desember, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman adalah 280.000, turun 9.000 dari tingkat yang direvisi minggu sebelumnya 289.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu.

Data positif datang satu hari setelah Biro Analisis Ekonomi AS merevisi pertumbuhan produk domestik bruto kuartal ketiga menjadi lima persen, angka terkuat sejak kuartal ketiga 2003.

Para analis mengatakan aliran data AS yang kuat bisa mendorong Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, merugikan emas yang tak menghasilkan bunga.

Sementara itu, harga minyak merugi pada Rabu, karena laporan pemerintah menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS meningkat lebih dari yang diperkirakan.

Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 5,7 sen atau 0,36% menjadi ditutup pada US$15,71 per ounce.

Adapun Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan US$0,6 atau 0,05% menjadi ditutup pada US$1.191,1 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper