Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHT ISSUE: Sierad Produce Incar Tambahan Modal Rp1,09 Triliun

PT Sierad Produce Tbk. akan melakukan Penawaran Umum Terbatas atau right issue dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2,11 miliar saham pada tahun depan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sierad Produce Tbk. akan melakukan Penawaran Umum Terbatas atau right issue dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2,11 miliar saham  pada tahun depan.

Dalam prospekstus singkat di keterbukaan informasi pada Rabu (24/12/2014), emiten berkode SIPD itu akan menawarkan saham barunya senilai Rp520 per lembar saham. Jadi, bila rencana itu lancar, maka perseroan akan mendapatkan tambahan modal senilai Rp1,09 triliun.

Dari rencana right issue ini, SIPD sudah mendapatkan dua pembeli siaga  yaitu PT Great Giant Pinneapple dan PT OCBC Sekuritas Indonesia.

Nantinya, Great Giant Pinneapple siap membeli 1,92 lembar saham SIPD, sedangkan OCBC Sekuritas Indonesia siap mengambil 189,92 juta lembar saham perseroan.

Sementara itu, pemegang saham SIPD seperti Jade Fields Assets Ltd., Harvest Agent Ltd., dan Kingdom Industrial Ltd. menyatakan tidak akan mengambil saham SIPD dari proses right issue tersebut.

FX Awi Tantra, Sekretaris Perusahaan Sierad Produce, mengatakan modal dari right issue kali ini akan digunakan untuk melakukan pembelian obligasi wajib tukar  yang diterbitkan Great Giant Pinneapple senilai Rp1 triliun.

“Sisanya, kami  gunakan untuk melakukan pembayaran sebagian pinjaman untuk modal kerja,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Namun, untuk melancarkan aksi penambahan modal  ini, SIPD harus menunggu persetujuan dari  para pemegang saham untuk melakukan aksi penggabungan saham atau reverse stock. Sayangnya, dua kali RUPSLB dilakukan pada bulan lalu, dua-duanya tidak  menghasilkan keputusan karena tidak  kuorum.

Perseroan pun akan melakukan RUPSLB ketiga kalinya untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait reverse stock.

SIPD berencana menggabungkan nilai sahamnya dengan rasio 10:1 untuk mengerek harga saham yang kini terjebak di level Rp50 per saham. Aksi itu juga untuk mendukung rencana right issue yang disebutkan sebelumnya agar mendapatkan modal dengan nilai yang lebih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper