Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIJAYA KARYA (WIKA) Andalkan Proyek Pemerintah dari Subsidi BBM

Kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengandalkan proyek pemerintah dari hasil pengalihan subsidi bahan bakar minyak yang diprediksi akan digelontorkan bagi infrastruktur.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengandalkan proyek pemerintah dari hasil pengalihan subsidi bahan bakar minyak yang diprediksi akan digelontorkan bagi infrastruktur.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan pada tahun depan perseroan membidik pertumbuhan kontrak baru lebih tinggi dibandingkan tahun ini.

"Kami optimistis karena pemerintah ada penghematan dari subsidi BBM terus dipindahkan ke infrastruktur," ungkapnya, Kamis (18/12/2014).

Direktur Keuangan WIKA Adji Firmantoro sebelumnya mengatakan tahun depan perseroan membidik perolehan laba bersih sebesar Rp700 miliar. Target tersebut meningkat 3,1% dari target tahun ini yang mencapai Rp678,65 miliar.

Kontraktor badan usaha milik negara (BUMN) itu memerkirakan penyerapan belanja modal (capital expenditure/capex) sepanjang tahun ini hanya akan mencapai Rp1,3 triliun dari total alokasi Rp1,9 triliun.

Pada tahun depan, WIKA menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,7 triliun, lebih rendah dari alokasi tahun ini. Sejumlah proyek besar akan dibidik perseroan terutama proyek-proyek pemerintah.

Manajemen WIKA memroyeksikan penjualan, tidak termasuk penjualan kerjasama operasi (KSO), hingga akhir tahun mencapai 97% dari target 2014 sebesar Rp14,09 triliun. Sedangkan penjualan, termasuk penjualan KSO, sebesar Rp18,82 triliun atau naik 25,63% dari realisasi 2013 sebesar Rp14,98 triliun.

Perseroan mengoreksi target kontrak baru hingga akhir tahun menjadi Rp20,5 triliun, turun dari target awal sebesar Rp25,83 triliun. Hal itu dilakukan karena capaian perolehan kontrak baru hingga kurang dari sebulan, masih jauh dari target.

Per akhir November 2014, WIKA telah meraih kontrak baru sebesar Rp13,9 triliun. Perolehan kontrak baru WIKA tersebut baru mencapai 53,81% dari total target perolehan sepanjang tahun sebesar Rp25,83 triliun.

Total kontrak WIKA atau order book pada tahun ini mencapai Rp49,97 triliun, naik 28,56% dari tahun lalu Rp38,87 triliun. Perolehan kontrak baru terdiri dari 70% dikontribusi oleh perusahaan induk, sisanya 30% dari anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper