Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI KEUANGAN: Sayang, Ada Grup Korporasi Besar Belum Listing Di Bursa

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyayangkan masih ada grup korporasi berskala besar yang belum listing di lantai bursa.
Bisnis.com, BADUNG--Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyayangkan masih ada grup korporasi berskala besar yang belum listing di lantai bursa.
 
Dia mengakui resah melihat jumlah perusahaan yang menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terbatas. Kondisi tersebut membuat nilai kapitalisasi pasar modal di Tanah Air tidak semakin besar.
 
"Saya tidak takut dengan diberlakukannya MEA [Masyarakat Ekonomi Asean], tetapi dengan‎ jumlah perusahaan IPO [initial public offering/penawaran saham perdana] terbatas, apa gunanya masuk ke pasar Singapura dan Thailand," jelasnya di hadapan ratusan pemimpin perusahaan dalam acara CEO Networking di Nusa Dua, Sabtu (6/12).
 
Dia berharap korporasi-korporasi besar di Indonesia yang belum menjadi perusahaan terbuka agar membuka diri, minimal salah satu anak usahanya. Apalagi, lanjutnya, beberapa perusahaan berskala besar itu sudah ekspansi ke negara lain di kawasan Asia Tenggara.
 
Dorongan itu ditujukan untuk membantu meningkatkan kapitalisasi industri pasar modal menjadi lebih besar.
 
"Mbokya satu lah perusahaan besar anak usahanya yang jadi terbuka sehingga membantu perputaran kapitalisasi pasar modal besar. Kami ingin industri pasar modal semakin besar," lanjutnya.
 
Berdasarkan data BEI, hingga 4 Desember 2014, jumlah perusahaan yang menawarkan saham perdana sebanyak 22 perusahaan dari target 32 perusahaan. 
 
Adapun pengakuan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nuraida, sudah ada 7 perusahaan mendaftarkan diri. Diharapkan sebelum tutup akhir 2014, perusahaan yang mendaftarkan tersebut dapat merealisasikan rencananya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper