Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRAKATAU Posco Sumbang Rugi KRAS US$48,7 Juta

Rugi entitas asosiasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar US$48,9 juta ternyata disumbang oleh PT Krakatau Posco sebesar US$48,7 juta atau setara dengan Rp584,4 miliar per kuartal III/2014.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Rugi entitas asosiasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar US$48,9 juta ternyata disumbang oleh PT Krakatau Posco sebesar US$48,7 juta atau setara dengan Rp584,4 miliar per kuartal III/2014.

Dalam dokumen resmi perseroan yang dipublikasikan di PT Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/11/2014) disebutkan rugi entitas asosiasi tersebut turut memberikan kontribusi terhadap rugi bersih perseroan.

Dari jumlah bagian rugi Krakatau Posco, sebesar US$42,2 juta muncul pada paruh pertama tahun ini, sebagai dampak dari proses learning curve selama 2,5 bulan pertama 2014. Hal itu terjadi akibat baru beroperasinya pabrik Krakatau Posco pada akhir 2013.

Saat ini, Krakatau Posco telah beroperasi dengan tingkat utilisasi kapasitas mendekati kapasitas produksi totalnya. Selain itu, Krakatau Posco hingga 30 September 2014, mencatat penjualan slab dan pelat baja masing-masing sebanyak 807.000 ton dan 328.000 ton.

Secara keseluruhan, produksi lembaran canai panas (hot rolled coil/HRC) Krakatau Steel turun 2,89% year on year menjadi 1,38 juta ton pada kuartal III/2014 dari sebelumnya 1,42 juta ton.

Adapun volume penjualan emiten berkode saham KRAS itu tercatat turun 4,63% y-o-y menjadi 1,71 juta ton dari sebelumnya 1,8 juta ton. Begitu pula dengan harga jual rata-rata HRC selama 9 bulan tercatat turun 3,13% menjadi US$653/ton dari sebelumnya US$674/ton.

Akibatnya, pendapatan bersih perseroan merosot 13,4% y-o-y menjadi US$1,36 miliar dari sebelumnya US$1,57 miliar. Meskipun beban pokok penapatan juga turun 10,5% menjadi US$1,32 miliar, tidak mampu menahan laju rugi bersih yang melonjak 1.064% menjadi US$117 juta dari sebelumnya US$10 juta.

"Penurunan harga jual rata-rata produk baja perseroan terutama disebabkan lemahnya pasar baja global dan pelemahan nilai tukar rupiah," tulis keterangan resmi KRAS tersebut.

Perseroan mencatat rugi operasi sebesar US$59 juta per 30 September 2014 dari sebelumnya masih meraup laba operasi senilai US$8,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor tercatat merosot tajam hingga 62,94% menjadi US$32 juta dari sebelumnya US$86 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper