Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISSP Bidik Pendapatan 2015 Capai Rp4,9 Triliun

Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) memproyeksikan pendapatan pada 2015 mencapai Rp4,9 triliun atau terjadi kenaikan 26% dibandingkan dengan perkiraan pendapatan tahun ini.Berdasarkan publikasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), tahun ini perseroan memperkirakan pendapatan akan mencapai Rp3,9 triliun, naik dari Rp3,5 triliun pada 2013.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) memproyeksikan pendapatan pada 2015 mencapai Rp4,9 triliun atau terjadi kenaikan 26% dibandingkan dengan perkiraan pendapatan tahun ini.

Berdasarkan publikasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), tahun ini perseroan memperkirakan pendapatan akan mencapai Rp3,9 triliun, naik dari Rp3,5 triliun pada 2013.

Kemudian dengan beroperasinya fasilitas produksi baru di Karawang dan Sidoarjo, pendapatan pada tahun 2015 diperkirakan tumbuh 26% year-on-year (YoY).

“Kami memperkirakan akan terdapat lonjakan pertumbuhan pendapatan ditahun-tahun mendatang, didorong oleh kapasitas produksi yang lebih besar,“ terang publikasi yang diterima Bisnis, Senin (3/11/2014).

Sejak tahun 2012 telah terjadi kenaikan utilisasi total semua pabrik ISSP mencapai 76,5% pada tahun 2013. Selain itu, lini produksi di pabrik Rungkut 1, Sidoarjo, telah terutilisasi penuh sejak tahun 2012.

Demi merespon tren kenaikan permintaan dan mempertahankan pertumbuhannya, ISSP berencana memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 mencapai 87.050 MT per bulan.

Pada bulan Juni 2014 kapasitas telah mencapai 37.450 MT per bulan dan selanjutnya diharapkan akan mencapai 42.150 MT per bulan atau 505.800 MT per tahun pada akhir tahun ini.

“Kami berharap pengoperasian fasilitas produksi baru dan peremajaan mesin tua akan membawa peningkatan efisiensi operasional dan merencanakan belanja modal sebesar Rp2 triliun untuk tahun 2014-2017.Target harga saham untuk 12 bulan adalah Rp330– Rp385 per saham,” jelas publikasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper