Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel Tbk (PTKS) Optimalkan Kinerja

PT Krakatau Steel Tbk (PT KS) terus mengoptimalkan kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing melalui pembangunan pabrik Blast Furnace dan pembangkit listrik berteknologi Combined Cycle (Combined Cycle Power Plant/CCPP) berkapasitas 120 MW.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (PT KS) terus mengoptimalkan kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing melalui pembangunan pabrik Blast Furnace dan pembangkit listrik berteknologi Combined Cycle (Combined Cycle Power Plant/CCPP) berkapasitas 120 MW.

"Pabrik Blast Furnace akan mampu menurunkan beban konsumsi listrik hingga 50 persen dibandingkan pola konvensional yang dilakukan sekarang," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan K Hakim, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (2/11/2014).

Pabrik Blast Furnace tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan 2015, sementara CCPP berkapasitas 120 MW, ditargetkan selesai pada akhir 2014. Menurut Irvan, beroperasinya pabrik Blast Furnance dan CCPP diharapkan beban biaya perusahaan dapat menurun sehingga berimbas pada peningkatan laba.

Irvan menjelaskan, pabrik blast furnace mengadopsi teknologi berbasis batubara dengan proses yang lebih efisien, sehingga menurunkan biaya produksi baja cair dan slab, meningkatkan marjin laba, dan menciptakan keseimbangan kapasitas produksi iron making, steel making & rolling mill.

  "Keberadaan pabrik blast furnace tersebut dapat menurunkan konsumsi energi listrik dalam proses pembuatan baja slab," ujar Irvan, seperti dikutip Antara.

Berdasarkan perhitungan, setiap 100 kwh/ton penurunan konsumsi listrik akan berimbas pada penurunan beban biaya produksi hingga 10 dolar AS/ton dengan tarif listrik terbaru. Hal tersebut terbukti di beberapa pabrik baja lain yang menggunakan Hot metal di dalam proses Electric Arc Furnace (EAF).

Hingga kuartal III-2014, proses pembangunan fisik pabrik blast furnace sudah mencapai 62,4 persen dan diharapkan bisa mencapai 100 persen pada kuartal III-2015.

"Upaya meningkatkan daya saing biaya yang dilakukan melalui pembangunan pabrik blast furnace berteknologi batu bara ini diharapkan akan semakin membuat kinerja produksi lebih efisien," ujar Irvan.

Sementara itu, terkait dengan pembangunan CCPP 120 MW tersebut, Irvan mengharapkan nantinya akan berdampak pada peningkatan kapasitas produksi listrik, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi pabrik baja yang berujung pada peningkatan laba.

Selain hal tersebut, program efisiensi juga dilakukan dengan konversi boiler 400 MW yang saat ini berbasis gas menjadi berbasis batubara. Program konversi energi itu akan dilakukan dengan konversi tahap awal 2x80 megawatt terlebih dahulu mulai tahun 2014.Budi Suyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper