Bisnis.com, JAKARTA—Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Jumat (31/10/2014) melanjutkan pelemahannya.
“Hari ini pelemahan rupiah berpeluang berlanjut,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (31/10/2014).
Dikemukakan hasil FOMC meeting membawa penguatan dolar hingga ke Asia pada perdagangan kemarin, Kamis (30/10/2014). Hampir seluruh mata uang di Asia melemah terhadap dollar.
Rupiah melemah bersamaan dengan aksi jual di pasar saham. SUN juga mengalami kenaikan yield hampir pada seluruh tenor, walaupun hanya tipis.
“Sentimen negatif juga bersumber dari situasi politik domestik yang kembali memanas dengan lahirnya kubu pimpinan tandingan di DPR - fungsi legislatif yang tidak maksimal bisa menghambat pelaksanaan kebijakan oleh eksekutif,” kata Rangga.
Walaupun melambat dari angka kuartal II/2014, PDB Amerika Serikat kuartal III/2014 diumumkan lebih baik dari perkiraan.
Dengan consumer confidence Zona Euro yang masih negatif, indeks dolar kembali mendapatkan momentum untuk menguat hingga ke atas 86 dini hari tadi.
Yield Bond10 tahun yang turun drastis ke 0,85% memangkas yield UST10 tahun hingga 2,31%.
“Sore nanti ditunggu tingkat pengangguran serta inflasi Zona Euro, keduanya diperkirakan stabil,” kata Rangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
