Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rokok Gudang Garam (GGRM) Paling Laris Diantara Merek Lainnya

Di tengah berbagai tantangan yang menggeluti industri rokok, PT Gudang Garam Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan paling siginifikan di antara emiten rokok lainnya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah berbagai tantangan yang menggeluti industri rokok, PT Gudang Garam Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan paling siginifikan di antara emiten rokok lainnya.

Berdasarkan laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk (GGRM), sepanjang sembilan bulan pertama, penjualan rokok atau pendapatan bersih perseroan tercatat senilai Rp48,18 triliun atau tumbuh 20,41% dari perolehan penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp40,01 triliun.

Pertumbuhan penjualan itu ditopang oleh penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) yang tumbuh 23,42% menjadi Rp43,42 triliun dari perolehan periode sebelumnya yang Rp35,18 triliun. Sedangkan penjualan rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT) perseroan turun menjadi Rp3,56 triliun dari perolehan Rp3,99 triliun.

Adapun, laba perseroan tercatat tumbuh 24,45% menjadi Rp4,06 trliun dari perolehan laba tahun lalu Rp3,27 triliun. Berbanding terbalik dengan GGRM, PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) justru mencatatkan peningkatan rugi bersih.

Sepanjang sembilan bulan pertama, RMBA mencatatkan pendapatan sekitar Rp10,3 triliun atau tumbuh 18,39% dibandingkan dengan periode yang sama 2013 Rp8,7triliun. Namun, beban pokok penjualan yag meningkat 25,26% menjadi Rp8,37 triliun dari Rp7,48 triliun membuat keuntungan terus tergerus.

Lantaran kenaikan beban pokok penjualan dan beban usaha, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp1,09 triliun atau naik 64,90% dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp661 miliar.

Corporate Secretary RMBA Herumurti Sutaryo mengatakan kenaikan beban ini disebabkan oleh kenaikan harga cengkeh pada periode tersebut. Kemudian, depresiasi nilai tukar rupiah yang signifikan terhadap mata uang asing menyebabkan kenaikan pada beban penjualan.

"Kami juga masih terus melakukan investasi permodalam dan pemasaran yang menyebabkan kenaikan rugi bersih untuk masa sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).

Emiten rokok lainnya, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatatkan penjualan senilai Rp1,18 triliun atau turun tipis 0,84% dari perolehan sebelumnya Rp1,19 triliun. Beban usaha yang tumbuh 15,62% membuat laba bersih perseroan ikut tertekan.

Dalam laporan, beban penjualan perseroan tercatat Rp137,14 miliar atau naik 10,77% serta beban umum dan administrasi naik 23,64% menjadi Rp92,50 miliar dari Rp74,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper