Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ATRA AGRO LESTARI (AALI): Utang Bank Membengkak Rp892 Miliar

Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. mengumumkan terjadi kenaikan pinjaman bank sebesar Rp892 miliar per kuartal III/2014.
Penaikan tersebut terutama dikarenakan adanya peningkatan investasi mesin, peralatan, dan tanaman perkebunan, peningkatan persediaan barang jadi terkait penjualan, serta kenaikan pajak pertambahan nilai atas pembelian mesin dan suku cadang, serta pupuk. /Bisnis.com
Penaikan tersebut terutama dikarenakan adanya peningkatan investasi mesin, peralatan, dan tanaman perkebunan, peningkatan persediaan barang jadi terkait penjualan, serta kenaikan pajak pertambahan nilai atas pembelian mesin dan suku cadang, serta pupuk. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. mengumumkan terjadi kenaikan pinjaman bank sebesar Rp892 miliar per kuartal III/2014.

Rudy, Direktur Astra Agro Lestari mengungkapkan, pada laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2014, total liabilitas perseroan mengalami kenaikan Rp2,26 triliun.

"Kenaikan 48% dibanding dengan total liabilitas laporan keuangan auditan konsolidasian per 31 Desember 2013," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2014).

Kenaikan terutama pada akun pinjaman bank sebesar Rp892 miliar, akun utang usaha sebesar Rp425 miliar, akun liabilitas lain-lain sebesar Rp397 miliar dan akun akrual sebesar Rp337 miliar.

Dia menegaskan kenaikan tersebut terutama dikarenakan adanya penerimaan pinjaman untuk pendanaan operasional dan investasi, pembelian mesin dan suku cadang, pupuk, pencadangan pembayaran dividen interim tahun buku 2014, serta akrual gaji tunjangan dan pemakaian pupuk.

Disebutkan juga, total aset perseroan tercatat meningkat Rp3,2 triliun atau 21% dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2013.

Kenaikan tersebut terutama pada akun aset tetap dan tanaman perkebunan sebesar Rp1,81 triliun, akun persediaan sebesar Rp882 miliar, dan akun pajak dibayar dimuka sebesar Rp261 miliar.

Menurutnya, kenaikan tersebut terutama dikarenakan adanya peningkatan investasi mesin, peralatan, dan tanaman perkebunan, peningkatan persediaan barang jadi terkait penjualan, serta kenaikan pajak pertambahan nilai atas pembelian mesin/suku cadang dan pupuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper