bisnis.com, LAGOS -- Kakao olahan Nigeria mendapatkan peningkatan biaya ekspor ke Eropa sebesar 30% setelah terjadi kebuntuan dalam persetujuan syarat-syarat perdagangan baru dengan Uni Eropa.
Felix Aladunjoye, Sekretaris Eksekutif the Cocoa Processors Asscociation of Nigeria mengatakan pajak ekspor untuk produk kakao olahan dan sejenisnya meningkat menjadi 6,1% dibandingkan sebelumnya 4,2% sebagai pajak pelabuhan Uni Eropa tanpa kesepakatan lebih lanjut.
"Hal itu akhirnya berpengaruh terhadap penjualan kakao olahan asal Nigeria yang kurang kompetitif di pasar internasional dan menjadi kerugian untuk industri kakao olahan negeri kami," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Rabu (22/20).
Nigeria menjadi satu-satunya negara Afrika Barat yang belum menandatangani protokol the Economic Partnership Agreement . Sedangkan, negara Afrika Barat lainnya sudah menandatangani bersama negara Karibia dan Pasifik lainnya.
Pada penutupan kemarin, harga kakao di Intercontinental Exchange (ICE) Future mengalami penurunan sebesar 0,48% menjadi US$3.095.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
