Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA JEPANG (20 Oktober 2014): Indeks Nikkei Ditutup Melejit 3,98%, Topix Melonjak 4%

Bursa saham Jepang ditutup rebound signifikan pada perdagangan Senin (20/10/2014).Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini melejit 3.98% ke level 15.111,23 setelah pada Jumat (17/10/2014) berakhir terpuruk 1,4% ke level 14.532,21. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.819,69 hingga 15.111,23.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup rebound signifikan pada perdagangan Senin (20/10/2014).

Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini melejit 3.98% ke level 15.111,23 setelah pada Jumat (17/10/2014) berakhir terpuruk 1,4% ke level 14.532,21. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.819,69 hingga 15.111,23.

Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, semuanya serentak menguat.

Saham Mizuho Financial Group Inc dan Unitika Ltd mendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 3,59% dan 6,52%. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp naik 3,52% dan 4,34%.

Sementara itu, indeks Topix juga ditutup melonjak 4% ke level 1.224,34, setelah pada Jumat (20/10/2014) berakhir anjlok 1,53% ke 1.177,22. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.200,84 hingga 1.226,59.

Dari 1.811 saham yang tercantum di data Bloomberg, 1.782 diantaranya menguat, 20 melemah, dan 9 stagnan.

Kenji Shiomura, Senior Strategist Daiwa Securities Group Inc, mengatakan rencana Lembaga Pengelola Investasi Dana Pensiun (Government Pension Investment Fund/GPIF) Jepang untuk menaikkan alokasi targetnya melebihi perkiraan pasar.

"Mereka mungkin tidak dapat membeli semua saham Jepang yang mereka butuhkan untuk mendapatkan 25% seperti yang diumumkan. Namun, tidak mengejutkan jika mereka sudah mulai bergerak sedikit demi sedikit,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/10/2014).

 

GPIF yang memiliki aset senilai US$1,2 triliun mengumumkan rencana untuk menaikkan alokasi mereka ke saham lokal ke 25% dari sebelumnya 12%. Lembagai itu juga akan meningkatkan kepemilikannya akan obligasi dan saham asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper