Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Cara Mudah Evaluasi Kinerja Reksa Dana Anda

Kinerja sering dijadikan kriteria utama dalam proses pengambilan keputusan investasi di reksa dana.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sering dijadikan kriteria utama dalam proses pengambilan keputusan investasi di reksa dana.

Kinerja reksa dana dalah pengembalian investasi yang tercermin dalam bentuk kenaikan nilai aktiva bersih reksa dana.

Lalu, bagaimana cara mengevaluasi kinerja historis reksa dana? Seperti dikutip dari laman PT Eastspring Investments Indonesia, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja reksa dana.

Pertama, lihat kinerja periodiknya dan bandingkan dengan tolak ukurnya atau rata-rata industri. Adapun informasi historis kinerja periodik reksa dana biasanya dipublikasikan dalam laporan kinerja bulanan reksa dana atau biasa yang disebut fund factsheet.

Kedua, lihat kinerja periodiknya dan bandingkan dengan kinerja reksa dana sejenis di pasar. Yang dimaksud dengan reksa dana sejenis adalah reksa dana yang memiliki karakteristik serupa dengan reksa dana yang dievaluasi.

Ketiga, perhatikan parameter pengukuran kinerja terkait risiko. Semakin tinggi investasi, semakin tinggi pula risiko yang harus diterima. Akan lebih baik jika suatu portofolio investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dengan tidak menambah terlalu banyak risiko.

Keempat, perhatikan konsistensi kinerja reksa dana. Apakah terdapat konsistensi dari kinerja reksa dana dalam waktu tertentu. Volatilitas yang tinggi dari kinerja reksa dana mungkin menunjukkan pengelolaan yang kurang menerapkan manajemen risiko yang baik sehingga investasii menjadi terlalu berisiko.

Kelima, pertimbangkan jumlah dana kelolaan reksa dana. Reksa dana dengan dana kelolaan lebih besar mungkin memberikan likuiditas yang tinggi. Namun demikian, sering terjadi reksa dana dengan dana kelolaan yang sudah terlalu besar akan sulit memberikan peringkat pengembalian yang optimal dikarenakan portofolionya yang terlalu besar sehingga tidak fleksibel dalam manuver pengelolaan portofolio.

Keenam, rating reksa dana. Ada beberapa lembaga yang mengeluarkan rating reksa dana sehingga bisa saja digunakan sebagai acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper