Bisnis.com, TOKYO--Karet merosot ke level terendah dalam lima tahun terakhir setelah muncul spekulasi dua produsen karet terbesar dunia akan melakukan pengendalian pasokan.
Kelompok industri karet di Thailand melakukan aksi tidak menjual karet dengan harga di bawah US$1.500 per metrik ton. Pemerintah negeri gajah putih itu juga menunda pelepasan cadangan pasokan ke pasaran.
Sedangkan Indonesia menegaskan kepada produsen untuk menahan diri agar tidak menjual karet tergesa-gesa di tengah pasokan yang melimpah.
Masayo Kondo, Presiden Commodity Intelligence Ltd., mengatakan pemasok harus mempertimbangkan untuk masuk ke karet berjangka. Thailand perlu mengambil langkah tambahan untuk membendung penurunan harga.
"Pemasok harus mempertimbangkan secara serius untuk masuk ke karet berjangka, karena biaya yang tak cukup untuk membeli karet di pasar fisik," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (2/10/2014).
Harga karet di Tokyo Commodity Exchange ditutup melemah 1,4% kemarin menjadi 174 yen per kg dan menjadi yang terendah sejak Juli 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel