Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: Penjualan BSP (UNSP) Tbk Mengesankan

Penjualan Bakrie Sumatera Plantaions Tbk (UNSP) pada semester pertama 2014 membukukan hasil mengesankan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis emiten kebun yang memproduksi sawit dan karet ini, Selasa (30/9/2014), penjualan Perseroan melonjak hingga 47% dari Rp930 miliar pada semester 1/2013 menjadi Rp1,367 triliun pada semester 1-2014.
Dirut Bakrie SUmatera Plantation (UNSP) Bambang A. Wisena (tengah) dan jajaran direksi./Antara
Dirut Bakrie SUmatera Plantation (UNSP) Bambang A. Wisena (tengah) dan jajaran direksi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan Bakrie Sumatera Plantaions Tbk (UNSP) pada semester pertama 2014 membukukan hasil mengesankan.  Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis emiten kebun yang memproduksi sawit dan karet ini, Selasa (30/9/2014), penjualan Perseroan melonjak hingga 47% dari Rp930 miliar pada semester 1/2013 menjadi Rp1,367 triliun pada semester 1-2014.

“Kinerja Perseroan positif, laba kotor meningkat 50% dari Rp 262 miliar di semester-1 2013 menjadi Rp 393 miliar di semester-1 2014. laba operasi meningkat hingga 112% dari Rp 95 miliar menjadi Rp 201 miliar“, kata Andi W. Setianto,  Direktur UNSP, bagian dari tim manajemen yang diangkat melalui RUPS 8 Juli 2013, Rabu (1/10/2014) di Jakarta.

Miliar

1 H-2014

1 H-2013

+/-

Penjualan

1.367

930

47%

Laba Kotor

393

262

50%

Laba Operasi

201

95

112%

EBITDA

275

157

75%

Menurut dia, ini adalah hasil dari strategi Perseroan melakukan peningkatan produksi sawit dan karet di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level yang rendah.

Pada kuartal-2 2014 harga komoditas sawit (CPO) turun ke level terendah USD 830 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga di kuartal-1 yang mencapai level tertinggi USD 990 per ton. Data Perseroan menunjukkan harga CPO pernah mencapai level tertinggi USD 1700 per ton di April 2011.

Hal serupa terjadi di komoditas karet. Di kuartal-2 2014 harga komoditas karet turun ke level terendah USD 2,0 per kg dibandingkan harga di kuartal-1 yang masih bertahan di level USD 2,3 per kg. Data Perseroan menunjukkan harga karet pernah mencapai level tertinggi USD 6,2 per kg di Februari 2011.

“Dalam jangka pendek ini kami berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Kami akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio hutang yang sehat, mengacu ke best practice.”, kata Andi.

Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (“ASD-BSP”), Perseroan  juga telah melakukan  inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama. Bibit unggul ASD-BSP ini berpotensi menghasilkan hingga 40 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektar dibandingkan dengan umumnya 25-30 ton TBS per hektar.

Direktur Utama UNSP, M. Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi fokus ke Sustainable Productivity akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang. “Kami menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang Perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper