Bisnis.com, JAKARTA--Meski hari pertama hingga pekan pertama para pemegang saham Alibaba Group Holding Ltd (BABA) menikmati keuntungan yang luar biasa, tetapi tren tersebut kini mulai berhenti.
Saham perusahaan e-commerce terbesar China tersebut anjlok 3,7% menjadi US$90,46 pekan lalu setelah mencuat 38% pada 19 September di bursa New York Stock Exchange.
Saham Alibaba, yang didirikan 15 tahun lalu oleh Jack Ma, mulai mencuat setelah melakukan penawaran saham perdana yang memecahkan rekor dunia senilai US$25 miliar di tengah isu melemahnya ekonomi China sebagai kekuatan ekonomi terkuat kedua dunia.
Meski investor melihat pasar internet cukup prospek, namun pelemahan ekonomi China memicu kekhawatiran pasar karena 90% penjualan di China akan sulit untuk tumbuh.
“Pelemahan ekonomi China itu riil dan dampaknya terhadap Alibaba akan terlihat tahun depan. Sangat masuk akal bagi saya kalau saham tersebut akan terus merosot setelah mencapai puncaknya pada hari pertama akibat kekhawatiran pasar,” ujar David Riedel, presiden sekaligus pendiri Riedel Research Group sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (29/9/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel