Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEMEN INDONESIA (SMGR) Butuh Pinjaman Rp1,5 Triliun

Perusahaan pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mencari dana pinjaman hingga Rp1,5 triliun untuk mendanai pembangunan pabrik di Papua pada 2015.
Semen Indonesia/Bisnis.com
Semen Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mencari dana pinjaman hingga Rp1,5 triliun untuk mendanai pembangunan pabrik di Papua pada 2015. 

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan dana tersebut merupakan kebutuhan 60% dari total investasi pabrik senilai Rp1,2 triliun hingga Rp2,5 triliun pada 2015.

Menurutnya, pembangunan pabrik di Papua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semen di Kawasan Timur Indonesia. Sekitar 60%-70% produksi akan dialokasikan untuk Papua dan Maluku.

“Sudah ada beberapa pembicaraan dengan Pemprov Papua, ada kemungkinan daerah-daerah potensial,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/9/2014).

Emiten berkode saham SMGR itu akan membangun pabrik dengan kapasitas 600.000-1 juta ton per tahun.

Dana investasi diperkiakan mencapai US$150/ton sehingga kebutuhan dana mencapai Rp1,2 triliun-Rp2,5 triliun.

Kebutuhan dana akan dipenuhi dari kas internal maksimum 40%, sisanya 60% didapatkan dari pinjaman perbankan.

Pasalnya, kas internal SMGR terkuras untuk pembangunan pabrik di Indarung Sumatera Barat senilai Rp3,84 triliun dan pabrik di Rembang Jawa Tengah senilai Rp4,45 triliun.

Saat ini, perseroan tengah melakukan studi kelayakan atau feasibility study pembangunan pabrik di Papua.

Setidaknya 3 kabupaten di Papua telah dijajaki dan dinilai potensial oleh manajemen SMGR.

Nantinya, selain akan dipasarkan untuk wilayah Papua dan Maluku, SMGR akan menjual 30% produksi bagi pasar ekspor.

Australia Bagian Utara dan Papua New Guinea dibidik menjadi pasar ekspor baru SMGR.

Kebutuhan semen di Papua dan Maluku diperkirakan mencapai 1,5 juta ton per tahun. Khusus untuk Provinsi Papua saja permintaan semen mencapai 600.000 ton per tahun.

Hingga Agustus 2014, kebutuhan semen di Papua dan Maluku mencapai 787.000 ton.

Total pangsa pasar Semen Indonesia di dalam negeri sekitar 43,9% pada paruh pertama tahun ini.

Khusus di wilayah timur, SMGR menguasai 54,4% market share dengan posisi terkuat di Sulawesi sebesar 62,5%.

Saat ini, untuk pemenuhan kebutuhan semen di wilayah tersebut, SMGR mengandalkan packing plant yang ada di Sorong, Papua Barat.

Diperkiakan dengan adanya pabrik baru dapat menurunkan harga jual semen di wilayah itu.

"Tetap disesuaikan dengan harga jual, tidak mungkin menciptakan rugi bisnis. Kami ingin ada insentif dari Pemda bisa berupa pajak atau lainnya," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper