Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penjualan SMGR Meleset

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan pertumbuhan penjualan semen domsetik perseroan sepanjang 2014 hanya 4,5% atau sekitar 27 juta ton.
PT Semen Indonesia/Antara
PT Semen Indonesia/Antara

Bisnis.com, JAKARTA- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan pertumbuhan penjualan semen domsetik perseroan sepanjang 2014 hanya 4,5% atau sekitar 27 juta ton.

Pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan tahun lalu yang sekitar 5,5%. Adapun penjualan semen sepanjang tahun lalu mencapai 25,44 juta ton.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto mengatakan sejak awal tahun hingga Agustus 2014, penjualan semen perseroan hanya tumbuh 3,7% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang Januari 2014-Agustus 2014 penjualan semen emiten dengan kode SMGR ini tercatat 16,48 juta ton.

Berdasarkan data SMGR, penjualan terbesar ditopang oleh penjualan Semen Gresik yang sekitar 8,93 juta ton. Kemudian, penjualan Semen Padang 4,20 juta ton, dan Semen Tonasa sekitar 3,34 juta ton.

Meski masih lebih tinggi di atas pertumbuhan penjualan semen nasional yang hanya 3,1%, perseroan pesimistis bisa mencapai target pertumbuhan 6%. “Memang melambat, kemungkinan sulit tercapai 6%, saya perkirakan antara 4%-5%, ya 4,5%,” kata Dwi di kantornya, Selasa (16/9).

Menurutnya, banyak faktor yang membuat perlambatan penurunan penjualan semen perseroan. Dwi merinci, awal tahun kinerja penjualan terhalang adanya hujan lebat dan banjir yang membuat distribusi semen terhambat. Kemudian, adanya pemilu legislatif pada April dan pemilihan presiden pada Juli 2014.

Ditambah dengan faktor rutin adanya puasa dan Lebaran, konsumsi tidak sebanyak biasanya pada saat tersebut,” tambah Dwi.

Meski demikian, perseroan optimistis akan ada kenaikan penjualan pada September hingga akhir tahun ini untuk bisa mencapai target 4,5%. “Hampir setiap tahun politik pertumbuhan turun, tahun 2009 pertumbuhan penjualan hanya 2,5%.”

Pada sisi lain, SMGR menyiapkan belanja modal (capital expenditur/capex) 2014 sekitar US$500 juta -US$600 juta. Sebagian besar dana belanja modal akan digunakan untuk pembangunan dua pabrik semen di Padang dan Rembang yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan konsep ramah lingkungan.

Invetasi Perseroan dalam pembangunan Pabrik Rembang mencapai Rp3,717 trilliun. Sedangkan untuk pabrik Indarung VI Padang mencapai Rp3,25 Trilliun. “Sebagian besar untuk kedua proyek itu, ada juga 15% dari capex kami siapkan untuk ekspansi luar negeri.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper