Bisnis.com, JAKARTA--Pengumuman komposisi kabinet oleh Presiden terpilih Joko Widodo sementara akan menjadi sentimen positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).
Reza Nugraha, Analis PT MNC Securities, memperkirakan sentimen positif pengumuman komposisi kabinet Joko Widodo-M. Jusuf Kalla hanya akan berlaku dua hari.
"Pengaruh pengumuman kabinet Jokowi bisa terjadi hanya sampai besok. Tidak tertutup kemungkinan besok akan terjadi tekanan jual karena kabinet Jokowi ini sudah ditunggu investor," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (15/9/2014).
Dia mengatakan pengumuman yang dilakukan oleh Jokowi cukup berdampak pada indeks. Bahkan, pada perdagangan saham Senin (15/9/2014), IHSG sudah mendapat sentimen dari kabinet Jokowi.
Terjadi tekanan yang cukup kuat terhadap IHSG sepanjang perdagangan hari ini. Terlihat dari pelemahan yang terus terjadi mengikuti pelemahan indeks saham regional.
Kendati demikian, IHSG ternyata dapat ditutup menguat meskipun tipis 0,02% menjadi 5.144,9 pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG tercatat menguat ditengah tren pelemahan di bursa regional seperti di Singapore Strait Times Indeks yang turun 0,99%.
Dia memerkirakan kabinet Jokowi berdampak sementara terhadap IHSG dengan catatan bahwa presiden terpilih konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Jokowi mengumumkan sebanyak 18 kursi menteri akan diisi oleh kalangan profesional dan 16 lainnya berasal dari profesional partai.
Kondisi IHSG, sambungnya, sudah terbilang cukup mahal. Dia memerkirakan pada perdagangan Selasa (16/9), akan terjadi profit taking. Begitu pula kondisi rupiah yang telah mendekati angka Rp12.000 per dolar AS, juga menjadi tekanan tersendiri bagi IHSG.
IHSG yang mampu survive di tengah tren pelemahan di bursa saham regional dinilai cukup baik. Pada perdagangan kemarin, net sell investor asing mencapai Rp500 miliar.
"Sangat sedikit sentimen positif di luar negeri sehingga akan terjadi tekanan, ini cukup besar. Peluang penguatan ada, tapi tipis. Prediksi support di 5.110 dan resistance 5.180," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
