Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat, Harga Timah Dunia Berpeluang Terjun Bebas. Ini Penyebabnya

Harga timah dunia terancam terus terjun bebas ke level terendah US$20.800 per ton setelah perekonomian China alami perlambatan cukup signifikan sepanjang tahun ini.
Pelemahan harga timah dunia disebabkan oleh perlambatan ekonomi dunia terutama China yang merupakan produsen timah nomor satu dunia. /Bisnis.com
Pelemahan harga timah dunia disebabkan oleh perlambatan ekonomi dunia terutama China yang merupakan produsen timah nomor satu dunia. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga timah dunia terancam terjun bebas ke  level terendah US$20.800 per ton setelah perekonomian China mengalami perlambatan cukup signifikan sepanjang tahun ini. 

Sepanjang pekan pertama September sampai penutupan Selasa (9/9/2014) timah terus terperosok di Tin London Metal sebesar 0,63% menjadi berada di level US$21.334.

Sebelumnya, pada Kamis (4/9/2014) komoditas itu sempat rebound ke level US$21.471 setelah terperosok di level US$21.310.

Pada tahun ini, pencapaian tertinggi harga timah tercatat pada 24 April 2014 yang menyentuh level US$23.728. Lalu, mulai terperosok ke level terendah sejak berada di level US$22.881 pada 29 Juli lalu.

Ibrahim, Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan melihat pergerakan harga timah saat ini bila terus mengarah ke titik akhir US$21.000 maka ada kemungkinan pergerakan komoditas itu mengarah ke US$20.800.

“Bahkan bila sudah menyentuh level US$20.800, nantinya harga timah berpeluang semakin terperosok ke level US$20.500,” ujarnya kepada Bisnis.com pada Selasa (9/9/2014).

Pelemahan harga timah dunia disebabkan oleh perlambatan ekonomi dunia terutama China yang merupakan produsen timah nomor satu dunia.

Perekonomian China terus melambat, bahkan produk domestik bruto (PDB) China sampai akhir tahun nanti diperkirakan hanya bertumbuh sekitar 7%.

Kemudian, kebijakan moneter Europe Central Bank juga mendukung penurunan permintaan untuk komoditas tersebut.

Belum lagi penguatan dolar AS yang cukup signifikan sepanjang September semakin mendukung pelemahan timah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper