Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: Produksi Turun, Harga Melemah

Australia memangkas perkiraan produksi kapas sebesar 29% akibat musim kering mengganggu hasil panen di negara pengekspor kapas terbesar ketiga dunia tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA--Australia memangkas perkiraan produksi kapas sebesar 29% akibat musim kering mengganggu hasil panen di negara pengekspor kapas terbesar ketiga dunia tersebut.

Hasil panen diduga mencapai total 580.000 metrik ton selama 2014-2015 dari posisi perkiraan 820.000 ton selama Juni, menurut Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics and Sciences dalam satu laporannya. Angka itu akan menjadi yang terendah dalam lima tahun, sedangkan pada tahun mencapai 890.000 ton, menurut biro itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (9/9/2014).

Kontrak kapas di bursa New York anjlok 24% tahun ini dan melemah ke titik terendah sebagaimana tercatat pada Indeks Komoditas Bloomberg setelah kenaikan produksi di AS memperkuat jumlah cadangan kapas global. Produksi Austarlia diduga turun hingga 50% akibat musim kering di Queensland dan sebagian di wilayah New South Wales sehingga mengganggu hasil panen, menurut prediksi Cotton Australia bulan lalu.

Harga kapas turun ke posisi 62,02 sen per pound di bursa ICE Futures AS pada 1 Agustus atau level terendah untuk kontrak paling aktif sejak Oktober 2009. Komoditas itu diperdagangkan pada posisi 64,59 sen hari ini.

Adapun propduksi kapas AS dalam 12 bulan mulai 1 Agustus akan mencapai 17,5 juta bal, menurut Departemen Pertanian AS. Satu bal sama dengan 480 pound.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper