Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO (29 Agustus): Belum Ada Sinyal Kembali ke Level 2.000

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia pada pertengahan perdagangan Jumat (29/8/2014) kembali melemah.Perdagangan CPO untuk kontrak September 2014 di Bursa Malaysia, seperti tercatat di Bloomberg, pada pembukaan perdagangan hari ini berada pada level 1.977 ringgit Malaysia per ton.
 Sawit/Bisnis
Sawit/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia pada pertengahan perdagangan Jumat (29/8/2014) kembali melemah. Pada pukul 10.04 WIB atau sekitar 11:04 waktu Kuala Lumpur, harga komoditas itu untuk kontrak September 2014 di Bursa Malaysia,  berada pada level 1.977 ringgit Malaysia per ton atau melemah 0,35%.

Seperti diketahui komoditas CPO terjerembap di bawah level 2.000 ringgit/ton, dan menjadi level terendah pada lebih dari lima tahun terakhir.

Akibatnya, target nilai ekspor minyak sawit Indonesia terancam

CPO diprediksi tetap terperosok sampai akhir pekan ini, tapi tidak lepas dari level 1.900 ringgit/ton.

Perkiraan selanjutnya baru bisa dilihat kalau rilis data ekspor CPO dari Malaysia dan data manufaktur China pada pekan depan sudah ke luar (Bisnis Indonesia, 29/8/2014). 

Pergerakan Harga CPO

Waktu

Ringgit Malaysia/Ton

Persentase Perubahan

29/8 (10.04 WIB)

1.977

-0,35%

28/8

1.989

-0,35%

27/8

1.996

-1,92%

26/8

2.035

-0,68%

25/8

2.049

+1,39%

Sumber: Bloomberg 2014

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper