Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: Obligasi BUMN Konstruksi Tunggu Pemilu

Analis PT Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga menilai faktor Pemilu cukup berpengaruh besar terhadap rencana penerbitan obligasi sejumlah emiten termasuk BUMN konstruksi.
Kupon pada level 10%-10,5% untuk obligasi dengan tenor 3 tahun dinilai masih diminati oleh investor. /Bisnis.com
Kupon pada level 10%-10,5% untuk obligasi dengan tenor 3 tahun dinilai masih diminati oleh investor. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Analis PT Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga menilai faktor Pemilu cukup berpengaruh besar terhadap rencana penerbitan obligasi sejumlah emiten termasuk BUMN konstruksi.

Sentimen pasar pada Januari-Juni 2014 dinilai tidak terlalu baik bagi penerbit obligasi. "Semester kedua sudah terbaca semua, Pemilu sudah selesai dan pelaku pasar sudah tahu arah pemerintahan ke depan," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (7/8/2014).

Kendati demikian, Desmon menjelaskan penerbit obligasi perlu mewaspadai sentimen yang akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.

Sentimen tersebut a.l. pembatasan bahan bakar minyak (BBM) yang kemungkinan pada pemerintahan mendatang akan memilih opsi penaikan harga. Opsi tersebut tentu akan mendorong kenaikan inflasi dan tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Selanjutnya, pada Oktober mendatang, The Fed akan melanjutkan tappering off yang tentu akan menjadi sentimen negatif terhadap pasar modal di Tanah Air. Terakhir, defisit neraca transaksi berjalan yang kemungkinan akan dilanjutkan dengan penaikan BI Rate.

"Saya kira faktor itu yang mempengaruhi. Penerbitan obligasi paling telat Oktober, takutnya malah kupon bisa lebih tinggi," jelasnya.

Penerbitan obligasi oleh emiten BUMN konstruksi dinilai masih cukup menarik bagi investor. Pasalnya, kinerja emiten tersebut masih memimpin dibandingkan emiten konstruksi swasta.

Dia memprediksi kupon yang akan dipatok akan lebih tinggi 2%-3% dari surat utang negara (SUN) dengan tenor 3 tahun dengan yield 7,8%-7,9%. Terlebih lagi apabila rating yang diperoleh lebih bagus dengan sentimen pasar yang positif.

Untuk itu, kupon pada level 10%-10,5% untuk obligasi dengan tenor 3 tahun dinilai masih diminati oleh investor. Namun, jika sentimen pasar kurang baik, tentu investor akan meminta kenaikan kupon sebagai antisipasi ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper