Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMGR & SMBR Harapkan Kinerja Positif pada Pemerintahan Baru

Perusahaan industri semen badan usaha milik negara (BUMN) mengharapkan kinerja positif dengan adanya pemerintahan baru yang bakal dilantik pada Oktober mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan industri semen badan usaha milik negara (BUMN) mengharapkan kinerja positif dengan adanya pemerintahan baru yang bakal dilantik pada Oktober mendatang.

Tercatat kinerja dua emiten semen BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Semen Batubara (Persero) Tbk. membukukan kenaikan laba bersih yang terbilang tipis sepanjang periode Januari-Juni 2014.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan pada semester II/2014, perseroan berharap pemerintahan baru akan memberikan dampak positif bagi kinerja emiten berkode saham SMGR tersebut.

"Kalau pemerintahan baru pasti akan berkonsentrasi pada sektor infrastruktur. Itu syarat utama untuk mendorong pertumbuhan produk domestik bruto," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (6/8/2014).

Menurutnya, perseroan membidik pertumbuhan volume penjualan sepanjang tahun ini dapat mencapai 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Target tersebut dinilai lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan industri semen yang mencapai 3,9%-4%.

Optimisme target pertumbuhan itu, diakibatkan oleh terjadinya pergantian pemerintahan. Pemerintahan yang baru tentu akan berkonsentrasi pada sektor infrastruktur dan dapat menimbulkan efek ikutan pada sektor-sektor lain.

Dampak digenjotnya proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, tentu dapat mendorong konsumsi semen di masyarakat. Pasalnya, pendapatan masyarakat akan meningkat akibat pertumbuhan ekonomi yang terkerek.

Sementara itu, SMGR membukukan perolehan laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,83 triliun pada semester I/2014, naik tipis 10,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,57 triliun.

Dia mengatakan perolehan laba bersih itu didorong oleh kenaikan pendapatan sekitar 12% menjadi Rp12,88 triliun ketimbang tahun lalu Rp11,42 triliun.

Peningkatan pendapatan, sambungnya, didorong oleh kenaikan volume penjualan dan penaikkan harga semen. Perseroan membukukan volume penjualan tumbuh 6% dan harga meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada periode Januari-Juni 2014, volume penjualan tercatat meningkat 6% menjadi 13,87 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,1 juta ton.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan juga tercatat meningkat menjadi Rp7,12 triliun dari sebelumnya Rp6,27 triliun. Laba bruto tercatat naik menjadi Rp5,76 triliun dari sebelumnya Rp5,14 triliun.

Kenaikan biaya operasional secara keseluruhan mencapai 13%, yang diakibatkan oleh kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan biaya transportasi. Biaya perawatan mesin, dikonsentrasikan pada paruh pertama tahun ini, sehingga turut menekan pundi-pundi keuntungan.

Perseroan juga mencatatkan rugi kurs per semester I/2014 sebesar Rp50 miliar akibat pelemahan nilai tukar. SMGR menggunakan dolar Amerika Serikat untuk membeli suku cadang dan operasional lainnya.

Adapun laba sebelum pajak emiten berkode saham SMGR ini mencapai Rp3,6 triliun, naik dari periode Januari-Juni 2013 yang mencapai Rp3,3 triliun. Pada paruh kedua tahun ini, katanya, perseroan akan mengkaji penaikkan harga jual semen hingga 6% agar marjin laba terjaga. Pasalnya, pada semester I/2014, penaikan harga semen tidak sebanding dengan lonjakan biaya operasional.

Marjin keuntungan sedikit tergerus meskipun perseroan masih dapat meraup laba karena perseroan terus menggenjot efisiensi. Penaikan harga semen akan ditinjau dari pembengkakan biaya dan kompetisi di pasar.

"Pada semester dua nanti, ada kesempatan dan pasar menerima, kompetisinya di-manage, akan ada kenaikan harga. Tapi itu opsi terakhir, kami masih fokus efisiensi," tuturnya.

Emiten semen pelat merah lainnya, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp123,1 miliar pada semester I/2014, naik Rp1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp122,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Rabu (23/7/2014), tercatat peningkatan laba bersih diakibatkan oleh turunnya beban pajak menjadi Rp20,55 miliar dari beban pajak tahun sebelumnya yang Rp40,08 miliar.

Penjualan bersih tercatat mengalami penurunan tipis menjadi Rp502,43 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang Rp504,27 miliar.

Sementara beban pokok terjadi peningkatan menjadi Rp377,03 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp298,37 miliar.

Laba kotor turun jadi Rp125,39 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp205,90 miliar dan beban usaha turun menjadi Rp56,03 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya Rp57,12 miliar.

Semen Baturaja juga membukukan laba usaha yang turun menjadi Rp69,37 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp148,77 miliar. Adapun pendapatan lain-lain emiten dengan kode saham SMBR ini naik cukup tinggi menjadi Rp74,33 miliar dari pendapatan lain-lain tahun sebelumnya yang Rp13,52 miliar.

Hal tersebut membuat laba sebelum pajak turun tipis menjadi Rp143,70 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp162,29 miliar.

Total aset yang dibukukan perseroan per Juni 2014 mencapai Rp2,68 triliun turun dari total aset per Desember 2013 yang mencapai Rp2,71 triliun.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menilai pertumbuhan emiten semen BUMN yang terbilang tipis diakibatkan oleh membengkaknya biaya operasional sepanjang paruh pertama tahun ini.

Menurutnya, sebagian besar proyek pemerintah tertunda pada awal tahun ini. Namun, mulai tahun depan, proyek infrastruktur pemerintah akan tancap gas.

"Semua perusahaan semen ekspansi besar-besaran, untuk ambil ancang-ancang karena 2-3 tahun ke depan proyek infrastruktur akan tinggi sedangkan membangun pabrik butuh 3-5 tahun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper