Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: Penjualan Semen Indonesia Tumbuh 4,9%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sepanjang semester I/2014 telah mencapai penjualan produk semen hingga 12,73 juta ton atau meningkat 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 12,14 juta ton.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sepanjang semester I/2014 telah mencapai penjualan produk semen hingga 12,73 juta ton atau meningkat 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 12,14 juta ton.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan knerja penjualan Semen Indonesia tersebut melampaui rata-rata penjualan industri semen nasional sebesar 4%.

Menurutnya, meski pertumbuhan ekonomi selama kuartal I/2014 melambat di level 5,2%, tetapi pada kuartal II/2014 level pertumbuhan diprediksi masih akan stagnan seiring belum membaiknya perekonomian global, terutama Tiongkok yang pertumbuhannya mulai melambat.

"Penjualan semen relatif stagnan pada semester I/2014, karena ekonomi sedikit melambat. Selain itu, hujan turun cukup berkepanjangan pada awal tahun ini, sehingga memengaruhi penjualan semen," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (25/7/2014).

Menurut Dwi, faktor penyelenggaraan pemilu juga cukup memengaruhi penjualan semen. Masyarakat dan investor masih mengikuti perkembangan hiruk-pikuk kampanye politik. Bahkan banyak dari orang yang menunda investasi, sehingga turut memperlambat penjualan semen.

"Di tengah perlambatan penjualan semen, kami tetap berhasil membukukan pertumbuhan profit dan pendapatan yang relatif tinggi. Itu membuktikan strategi kami berhasil dalam mengoptimalkan profitabilitas," tuturnya.

Perseroan mencatat pada kinerja semester I/2014 memperoleh laba bersih Rp2,78 triliun atau meningkat 8,61% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp2,56 triliun. Perseroan telah membukukan pendapatan Rp12,88 triliun, meningkat 12,8 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp11,42 triliun.

"Kami terus menjaga keberlanjutan bisnis dengan melakukan berbagai paduan strategi, baik dari sisi produksi, perluasan distribusi, efisiensi, dan optimalisasi berbagai peluang," ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper