Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS (24/7/2014): Turun 0,12% Tertekan Penguatan Pasar Saham

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar ekuitas yang lebih kuat menjauhkan para investor.
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur, Kamis (14/11/2013). /antara
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur, Kamis (14/11/2013). /antara

Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar ekuitas yang lebih kuat menjauhkan para investor.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun US$1,6 atau 0,12% menjadi menetap di US$1.304,7 per ounce.

Analis mencatat bahwa rekor kenaikan indeks S&P 500 membawa investor menjauh dari aset "safe haven" emas ke ekuitas, meskipun masih ada risiko geopolitik.

Beberapa analis berpendapat bahwa ada potensi sedikit kenaikan dalam jangka pendek, tetapi penguatan dolar terhadap euro menekan emas yang dihargakan dalam mata uang dolar.

Selain itu, para analis mengatakan emas akan menerima hampir tidak ada dukungan dari permintaan India, meskipun sebelumnya diharapkan bahwa pembatasan impor emas mungkin positif bagi emas.

Perak untuk pengiriman September turun 1,3 sen atau 0,06% menjadi ditutup pada US$20,995 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan US$1,6 atau 0,11%, menjadi berakhir pada US$1.486,7 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper