Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah hingga akhir perdagangan.
Pada pukul 16.00 WIB, indeks itu ditutup pada level 5.021,06 atau melemah 0,23%.
Sementara itu, kurs Rupiah terhadap dolar AS tertekan 0,66% ke Rp11.665/US$.
IHSG tertahan di zona merah hingga akhir perdagangan. Pada pukul 16.00 WIB, indeks ditutup pada level 5.021,06 atau melemah 0,23%. Sementara itu, kurs Rupiah terhadap dolar AS tertekan 0,66% ke Rp11.665/US$.
Jelang penutupan, IHSG berbalik melemah. Pada pukul 15.02 WIB, indeks itu tercatat terkoreksi 0,12% ke level 5.026,41. Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar AS tertekan 0,54% ke Rp11.650/US$
IHSG stagnan pada awal perdagangan sesi II. Pada pukul 14.03 WIB, indeks itu tercatat naik 0,03% ke 5.034,11. Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar AS masih melemah 0,62% ke Rp11.660/US$
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG berbalik menguat 0,03% ke 5.034,09. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,59% ke Rp11.656 per dolar AS pada pukul 13:48 WIB.
Menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah 0,14% ke 5.025,31. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,62% ke Rp11.660 per dolar AS pada pukul 11.44 WIB. "Pelemahan IHSG tampaknya tertahan pada support berupa kisaran retracement 50% dan angka psikologis 5.000. Namun, masih terdapat gap pada kisaran 4.989-5.000, yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan posisi speculative buy on weakness. Support berikutnya pada level 4.910. Resisten terdekat pada kisaran level 5.080," tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima siang ini, senin (14/7/2014).
Menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah 0,14% ke 5.025,31. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,62% ke Rp11.660 per dolar AS pada pukul 11:44 WIB. “Trade deficit akhir tahun ditakutkan mendekati 4% akibat minyak tinggi, dan ketidakpastian presiden sebelum hasil KPU 22 Juli. Sebenarnya IHSG memang koreksi karena aksi jual pelaku pasar yang buy sebelum pilpres,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko saat dihubungi siang ini, Senin (14/7/2014)
Menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah 0,14% ke 5.025,31. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,62% ke Rp11.660 per dolar AS pada pukul 11.44 WIB.
Menjelang penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 0,16% ke 5.024,65. Adapun kurs tengah rupiah ditransaksikan stagnan di level Rp11.627 per dolar AS.
IHSG masih lemas, tercatat melemah 0,27% ke 5.019,23. “(Diprediksi sampai penutupan perdagangan hari ini) masih negatif,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Senin (14/7/2014).
IHSG melemah setelah sempat dibuka menguat. IHSG jadi turun 0,36% ke 5.014,68 dan rupiah bertengger di Rp11.634 atau melemah 0,4%. "Indeks sempat menguat ditopang bursa regional. Jika sekarang ini negatif, karena memang pasar menunggu KPU mengumumkan hasil perhitungan suara resmi Pilpres," kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Senin (14/7/2014)
Mengawali perdagangan pagi ini, IHSG menguat 0,17% ke level 5.041,35 setelah ditutup turun lebih dari 1% pada akhir pekan lalu. Adapun nilai tukar melemah 0,35% ke Rp11.628 per dolar AS.
Rupiah per dolar AS hari ini kembali ke level 11.600, dan dibuka melemah 0,19% ke Rp11.610. Bagaiamana dengan IHSG?
IHSG bergerak pada kisaran 4.989 – 5.087, cermati pergerakan saham BSDE, BBTN, dan KLBF.
"Indeks mengalami koreksi untuk kembali masuk ke area upperband dan terlihat test support MA5-nya. Stochastic negatif sementara RSI dan MACD masih positif," ujar Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi dalam riset Senin(14/7/2014).
Pagi ini bursa Jepang dan Korea Selatan menguat, bagaimana dengan IHSG? Berikut kaitan berita yang bisa diklik:
- BURSA KORSEL: Dibuka Naik 0,48% ke 1.998,26
- BURSA JEPANG: Indeks Nikkei 225 Dibuka Naik 0,23%, dan Topix Menguat 0,13%
IHSG lanjutkan pelemahan, bergerak pada kisaran 4.997-5.073, cermati MNCN, PWON, SSIA, BBRI, SMGR
IHSG diprediksi masih bisa bertahan di atas level 5.000, meski pada akhir pekan lalu sempat mengalami pelemahan 65,41 basis poin
IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.997-5.073 pada perdagangan hari ini, Senin (14/7/2014).
"Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan Bearish Reversal," ujar Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayangnya dalam riset Senin (14/7/2014).