Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Rupiah Tersendat. Pasar Tunggu 22 Juli

Setelah menguat dari akhir pekan lalu hingga sehari setelah pemilihan presiden ke Rp11.574 per dolar AS, kurs rupiah kembali melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (11/7/2014).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Apresiasi terhadap berlangsungnya hajatan demokrasi lima tahunan Indonesia tidak berlangsung lama.

Setelah menguat dari akhir pekan lalu hingga sehari setelah pemilihan presiden ke Rp11.574 per dolar AS, kurs rupiah kembali melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (11/7/2014) di level Rp11.588 per dolar AS dengan patokan kurs tengah rupiah BI Rp11.627.

Kondisi global yang berpengaruh terhadap pasar regional ternyata berdampak lebih kuat daripada sentimen internal masing-masing negara.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menyatakan pelemahan rupiah sejalan dengan kondisi pasar regional Asia Pasifik.

Data Asia-Pacific Currencies Bloomberg menunjukkan terjadi pelemahan pada hampir semua kurs mata uang regional.

Penguatan yang konsisten hanya terjadi pada rupee. Sementara, rupiah mengalami pelemahan 0,12%.

Initial jobless claims Amerika turun. Ada ekpektasi pertumbuhan ekonomi semakin membaik lah,” ujarnya di Jakarta (11/7/2014).

Menurut Lana, inventory dari perusahan-perusahan besar pun berkurang. Artinya, jika stok mereka turun, terjadi penjualan yang cukup signifikan yang mengakibatkan berkurangnya stok yang disimpan. Akhirnya, penguatan ekonomi AS membuat mata uang dolar AS pun turut terkerek.

Dari sisi domestik, lanjut dia, para pelaku pasar mulai sadar untuk tidak serta merta mempercayai hasil pilpres terlebih lewat proses hitung cepat oleh lembaga survei.

Ketidakpastian hasil pengitungan pasca tidak sejalannya hasil survei seluruh lembaga membuat pasar lebih menunggu kepastian pada 22 Juli mendatang.

Walaupun pelemahan tidak terlalu dalam, secara teknikal, ada level support yang cukup menarik bagi pembeli dolar untuk melakukan tindakannya saat ini.

Pasalnya, setelah membal kembali dan tidak berhasil menembus Rp11.400 per dolar AS, rupiah menjadi tidak terlalu kuat.

“Kalau dia kemarin berhasil nembus Rp11.400 per dolar AS, secara psikologis dia kan membantu penguatan lebih dalam ke Rp11.200. Kalau sekarang sudah membal lagi, tren penguatan kembali akan sulit. Saya memprediksi hingga 22 Juli nanti,” tutur Lana.

Lana mengatakan, range support rupiah saat ini berada di level Rp11.780. Artinya kalau level tersebut tertembus, rupiah akan melemah ke atas lagi.

Jika tidak, rupiah akan bergerak di Rp11.600-Rp11.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper