Bisnis.com, JAKARTA - Setelah beberapa kali ditunda, operator taksi terbesar di Indonesia yaitu PT Blue Bird Taxi ternyata masih melanjutkan rencananya untuk melantai di bursa pada tahun ini.
Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing mengatakan Danareksa masih diberikan mandat sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter, bersama Credit Suisse Group AG dan UBS AG.
“Persiapan masih terus berjalan. Kenapa mundur-mundur terus? Karena menunggu kesiapan audit,” ujarnya ketika ditemui usai listing saham MBAP di Gedung BEI, Kamis (10/7/2014).
Boumediene mengatakan Blue Bird akan menggunakan laporan keuangan interim sebagai dasar valuasi, bisa jadi itu yang berakhir per Maret, April, atau Juni 2014.
“Tergantung siapnya company seperti apa. Tapi yang jelas IPO ini termasuk yang cukup ditunggu-tunggu pasar juga,” ujarnya.
Terkait target dana yang diincar dari pasar modal, Boumediene enggan merinci lebih jauh. Berdasarkan catatan Bisnis.com, tahun lalu sempat disebut bahwa Blue Bird mengincar dana hingga US$450 juta atau di atas Rp5 triliun.
Namun Boumediene tidak membenarkan atau menyanggah hal itu. Menurutnya, kebutuhan dana dari pasar modal juga akan bergantung dari business plan perusahaan.
“Lihat posisi auditnya dulu, lalu business plan-nya harus di-adjust atau nggak,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
