Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom Tidak Berencana Buy Back Saham SingTel

Pembelian kembali (buy back) saham PT.Indosat Tbk sudah tidak penting lagi karena PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk sudah memiliki fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi yang memadai.

Bisnis.com, JAKARTA - Pembelian kembali (buy back) saham PT.Indosat Tbk sudah tidak penting lagi karena PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk sudah memiliki fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi yang memadai.

"Soal wacana buy back Indosat sebaiknya jangan tanya ke saya. Tapi, yang pasti Telkom menguasai semua infrastruktur telekomunkasi mulai telepon tetap, teknologi seluler, hingga satelit sudah kami kuasai," kata Dirut PT.Telkom, Arief Yahya, usai menyaksikan topping off Hotel GranDhika Blok M milik PT Adhi Karya (Persero), Rabu (25/6/2014).

Dia mengemukakan Telkom sebagai entitas bisnis milik negara (BUMN), sudah sangat siap mengembangkan semua layanan kepada masyarakat, termasuk untuk keamanan nasional dengan penguasaan satelit oleh negara.

"Negara mutlak harus menguasai satelit," ujarnya.

Saat ini Telkom memiliki dua satelit yakni Telkom-1 dan Telkom-2, dan sedang dibangun Satelit Telkom-3 yang akan diluncurkan pada tahun 2016.

Seiring dengan itu, Arief juga menuturkan tidak ada rencana Telkom untuk buy back saham SingTel sebesar 35% di PT Telkomsel, anak usaha Telkom seperti yang diwacanakan sejumlah pihak jika buy back saham Indosat tidak tercapai.

"Tidak ada rencana itu (buy back saham SingTel di Telkomsel). Tidak ada masalah, karena yang penting sudah kita kuasai semua infrastrukturnya," ujarnya.

Menurut catatan, Indosat dikuasai perusahaan asal Qatar, Ooredoo Asia Pte Ltd, dengan kepemilikan saham sebesar 65%, pemerintah Republik Indonesia 14,29%, perusahaan Amerika Serikat Skagen sebesar 5,42%, selebihnya 15,29 dimiliki publik.

Sementara pada tahun 2013, Indosat mencatat kerugian sebesar Rp2,78 triliun, ekuitas Rp16,5 triliun, dan total aset sebesar Rp54,5 triliun.(ant/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper