Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONSUMSI KOPI Indonesia Diproyeksi Melonjak 33% di 2016

Konsumsi kopi di Indonesia, yang merupakan penghasil terbesar varietas robusta, diproyeksikan melonjak 33% ke rekor terbanyak pada 2016 seiring dengan peningkatan populasi dan daya beli masyarakat di negeri terbesar Asia Tenggara ini.
Peningkatan kualitas kopi juga turut mendorong konsumsi. /bisnis.com
Peningkatan kualitas kopi juga turut mendorong konsumsi. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi kopi di Indonesia, yang merupakan penghasil terbesar varietas robusta, diproyeksikan melonjak 33% ke rekor terbanyak pada 2016 seiring dengan peningkatan populasi dan daya beli masyarakat di negeri terbesar Asia Tenggara ini.

Permintaan terhadap kopi diproyeksikan mencapai 400.000 ton pada 2016, naik dari angka proyeksi tahun ini 300.000 ton dan 260.000 ton pada 2013, kata Irfan Anwar, Ketua Asosiasi Industri dan Eksportir Kopi Indonesia, Rabu (7/5/2014).

Panen kopi Indonesia pada 2014 diperkirakan sebanyak 700.000 ton 2014, dari panen tahun lalu yang diproyeksikan 650.000 – 7000.000 ton.

Peningkatan konsumsi dimestik diproyeksikan menekan pasokan dari Indonesia, di mana varietas robusta mencapai 80%, sekaligus akan mendongkrak harga komoditas yang dibutuhkan oleh industri manakan dan minuman seperti Nestle SA.

Kontrak berjangka untuk varietas Arabica yang lebih mahal, yang digunakan oleh perusahaan spesialis seperti Starbucks Corp., naik di New York naik ke level tinggi 2 tahun pada Maret, seiring dengan musim kering yang mengancam tanaman di Brasil, yang merupakan pemasok terbesar.

Kopi Robusta diperdagangkan di London telah melonjak 28% tahun ini.

“Populasi penduduk terus bertambah, pendapatan per kapitan meningkat dan gaya hidup berubah,” kata Irfan, yang memproyeksikan kontribusi kopi Arabica akan bertambah menjadi 25% dalam 3 tahun dari kisaran 19% pada 2013.

“Peningkatan kualitas kopi juga turut mendorong konsumsi.”

Harga kopi Arabika naik 83% ke US$2,0225 per pound di ICE Futures U.S., kemarin, yang merupakan peningkatan tertinggi di antaran 24 komoditas yang dilacak oleh Standard & Poor’s GSCI Spot Index. Adapun Robusta diperdagangkan di level harga US$2.147 per di NYSE LIFFE.

Permintaan Bertumbuh

Indonesia menjadi konsumen kopi terbesar kedelapan pada 2012. Adapun Jepang berada pada posisi kedua di Asia Timur dan Asia Tenggara, demikian International Coffee Organization.

Indonesia memproduksi 10,5 juta bags kopi pada 2012-2013, yang mana sebanyak 8,9 juta bags diekspor, demikian Departemen Pertanian AS. Setiap kantong berbobot 60 kilograms atau 132 pounds.

“Konsumsi telah meningkat secara cepat, rata-rata 6,6% sejak 2000, dan 5% per tahun sejak 1990,” demikian laporan ICO yang berbasis di London itu. “Dengan populasi mendekati 250 juta jiwa, konsumsi per kapita kurang dari 1 kg, dan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.”

Ekonomi Indonesia bertumbuh di bawah 6% dalam empat kwartal terakhir hingga Maret, dan konsumsi domestik mengontribusi lebih dari separuh pertumbuhan.

Biji kopi Arabika tercatat 59% dari panen kopi dunia sebanyak 153,3 juta kantong pada 2012-2013, demikian data USDA. Indonesia menghasilkan 1,7 juta kantorng kopi Arabika dan menjadi penghasil terbesar, menggantikan India. Adapun Vietnam merupakan penghasil kopi robusta terbesar diikuti oleh Brasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper